HOME  ⁄  Ekonomi

Dorong Transisi Energi, Bank Mandiri Aktif dalam Perdagangan Karbon Internasional

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Dorong Transisi Energi, Bank Mandiri Aktif dalam Perdagangan Karbon Internasional
Foto: Bank Mandiri terima sertifikat dari IDXCarbon atas kontribusi aktif dalam peluncuran platform Perdagangan Karbon Internasional Indonesia. (Dok. Bank Mandiri)

Pantau - Bank Mandiri menerima sertifikat dari IDXCarbon atas kontribusi aktif dalam peluncuran platform perdagangan karbon Internasional Indonesia. Dengan diterimanya penghargaan ini, peran Bank Mandiri semakin kuat dalam mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.

Langkah ini sejalan dengan target Bank Mandiri untuk mencapai Net Zero Emission Operasional pada 2030. Sebagai wujud dukungan konkret, Bank Mandiri membeli 5.000 tCO₂e kredit karbon yang dihasilkan dari proyek Conversion of Single Cycle to Combined Cycle on Power Plant.

Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dengan mengonversi sistem pembangkit siklus tunggal (PLTG) menjadi siklus gabungan (PLTGU).

Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan kembali panas yang tidak terpakai untuk menghasilkan uap tambahan, sehingga meningkatkan produksi listrik sekaligus mengurangi intensitas emisi per kWh.

Berlokasi di Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat, proyek ini telah divalidasi dan diverifikasi oleh pihak ketiga, memastikan keandalan dan kredibilitasnya dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Aset dengan Perkuat Digitalisasi dan Ekonomi Wholesale

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menilai partisipasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan. Menurutnya, dukungan ini juga sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk melibatkan lebih banyak entitas internasional dalam perdagangan karbon melalui IDXCarbon.

“Langkah ini tidak hanya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, tetapi juga memanfaatkan teknologi terbarukan yang diakui secara global,” ujar Darmawan, dalam keterangan resminya,

Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun. Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2 persen YoY mencapai Rp149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp 11,8 triliun naik 21 persen YoY.

Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

Sebagai bagian dari strategi pembiayaan berkelanjutan, Bank Mandiri telah meluncurkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Green Bond dengan total target dana sebesar Rp 10 triliun yang berlaku hingga 2025 untuk mendukung pendanaan proyek-proyek ramah lingkungan.

Baca juga: Portofolio Kredit Berkelanjutan Bank Mandiri Capai Rp293 Triliun pada 2024

Instrumen ini difokuskan pada sektor energi terbarukan, efisiensi energi, serta infrastruktur berkelanjutan yang sejalan dengan taksonomi hijau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada tahap pertama yang diterbitkan pada Juni 2023 lalu, Bank Mandiri berhasil menghimpun Rp5 triliun Green Bond dengan tingkat oversubscription mencapai 3,7 kali lipat, mencerminkan tingginya minat investor terhadap instrumen berbasis ESG.

Adapun, seluruh dana yang diperoleh dialokasikan sesuai dengan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) guna mendukung target pengurangan emisi karbon nasional dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menyampaikan bahwa inisiatif ini menandai batu pijakan penting bagi Indonesia untuk berkontribusi secara signifikan dalam mencapai target penurunan emisi karbon global.

Selama ini, perdagangan karbon di Indonesia hanya melibatkan pelaku pasar dalam negeri. Namun, dengan inagurasi perdagangan internasional, IDXCarbon kini siap memfasilitasi perdagangan karbon domestik dan lintas negara.

Baca juga: Cuma Tumbuh Tipis, Bank Mandiri Kempit Laba Bersih Rp55,78 T di 2024

Dengan pembukaan pasar karbon Indonesia untuk pembeli asing, diharapkan kontribusi terhadap upaya pengurangan emisi gas rumah kaca semakin meningkat. IDXCarbon juga menyebutkan bahwa entitas internasional yang membeli unit karbon dapat mengklaim pengurangan emisi sesuai dengan Nationally Determined Contribution (NDC).

Peluncuran platform Perdagangan Karbon Internasional Indonesia oleh IDXCarbon menjadi momen penting dalam perjalanan keberlanjutan Indonesia.

Platform ini memungkinkan perdagangan kredit karbon secara transparan, membantu perusahaan mencapai target pengurangan karbon mereka sambil mendukung inisiatif pengurangan emisi yang telah diverifikasi.

Bank Mandiri terus berperan aktif sebagai pemimpin dalam perbankan berkelanjutan, dengan mengintegrasikan aspek ESG ke dalam aktivitas bisnis dan operasionalnya untuk mendukung masa depan yang lebih hijau bagi Indonesia.

Penulis :
Tubagus Rachmat