
Pantau - Sepanjang 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun.
Dibandingkan dengan laba bersih tahun 2023 senilai Rp55,06 triliun, nilai tersebut Cuma tumbuh tipis 1,31 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Perolehan laba bersih tersebut juga didukung dari pertumbuhan kredit yang jauh melesat dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan.
Kredit Bank Mandiri tumbuh 20,7 persen (yoy) jauh di atas industri perbankan. Pertumbuhan yang kuat ini membuktikan komitmen besar kami untuk mengakselerasi segmen korporasi beserta ekosistem bisnis turunannya yang berorientasi pada perekonomian masyarakat secara luas, termasuk UMKM.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan itu dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Saham-Saham Bank Refleksikan Kekhawatiran Pasar Jelang Trump Dilantik
Dia menegaskan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang mencapai 20,7 persen (yoy) di akhir 2024 itu, jauh di atas pertumbuhan kredit industri perbankan yang sebesar 10,4 persen (yoy).
Perolehan laba Bank Mandiri didukung dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 6,12 persen (yoy) menjadi Rp101,76 triliun.
NII yang tumbuh mini dikarenakan beban bunga yang meningkat 35 persen (yoy) menjadi Rp49,48 triliun di 2024.
Sementara itu, pendapatan nonbunga tercatat tumbuh 4,12 persen (yoy) menjadi Rp42,32 triliun sepanjang 2024.
Baca juga: Transaksi Remitansi Bank Mandiri Tembus Rp 2 Triliun di Tahun 2024
Dari sisi rasio keuangan, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BMRI berada di level 5,15 persen, sedikit melandai dari tahun sebelumnya 5,48 persen.
Sdangkan return on equity (ROE) di level 21,2 persen, dan return on asset (ROA) di posisi 2,42 persen pada akhir 2024. Biaya kredit atau cost of credit mengalami perbaikan menjadi 0,79 persen dari sebelumnya 0,85 persen.
- Penulis :
- Ahmad Munjin