billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

21 Proyek Hilirisasi Dimulai, Nilai Investasinya Tembus Rp620 T

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

21 Proyek Hilirisasi Dimulai, Nilai Investasinya Tembus Rp620 T
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia. (ANTARA/Putu Indah Savitri/aa)

Pantau - Pemerintah terus mempercepat agenda hilirisasi dengan menyiapkan 21 proyek tahap pertama yang akan didanai melalui investasi senilai 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp620 triliun.

Baca juga: Dear Investor! 35 Proyek Hilirisasi Rp2.000 T Disiapkan untuk Anda

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan hal ini seusai rapat terbatas bersama Satgas Hilirisasi dan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3/2025) malam.

"Yang tadi kami paparkan kurang lebih sekitar 21 proyek. Pada tahap pertama total investasinya sekitar 40 miliar dolar AS. Kita sudah membahasnya secara detail, termasuk nama-nama proyek yang akan dijalankan," ujar Bahlil.

Langkah ini merupakan bagian dari target hilirisasi senilai 618 miliar dolar AS yang dicanangkan hingga 2025.

Proyek-Proyek Strategis Hilirisasi

Beberapa proyek utama yang masuk dalam tahap pertama ini mencakup:

  • Pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
  • Kilang minyak baru berkapasitas 500 ribu barel per hari guna meningkatkan produksi energi domestik.
  • Hilirisasi Dimethyl Ether (DME) berbahan baku batu bara sebagai substitusi impor LPG untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor.Selain sektor energi, pemerintah juga mendorong hilirisasi di sektor lain, termasuk tembaga, nikel, bauksit, alumina, serta sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan.Baca juga: Dorong Ekonomi 8 Persen, Kemenperin Genjot Hilirisasi Industri Petrokimia & GasBahlil menegaskan pendanaan proyek-proyek ini tidak sepenuhnya bergantung pada investasi asing. Negara akan memanfaatkan sumber daya dalam negeri sesuai kebijakan Presiden Prabowo Subianto, sementara teknologi akan menggunakan peran asing.
     

"Salah satu sumber pendanaan yang kita gunakan adalah Danantara," katanya, merujuk pada lembaga investasi nasional yang akan menjadi salah satu motor penggerak pendanaan hilirisasi.

Pemerintah juga memastikan bahwa jumlah proyek hilirisasi akan terus meningkat di tahap berikutnya, guna mencapai target 26 sektor komoditas prioritas yang telah ditetapkan oleh Presiden.

Penulis :
Khalied Malvino