HOME  ⁄  Ekonomi

Kementan Alokasikan Rp100 Miliar untuk Vaksinasi PMK

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Kementan Alokasikan Rp100 Miliar untuk Vaksinasi PMK
Foto: Kementan pastikan pengendalian PMK tetap optimal menjelang Idul Fitri 2025.

Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal di seluruh Indonesia menjelang Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa saat tren kasus meningkat di awal tahun, Kementan mengalokasikan Rp100 miliar untuk 4 juta dosis vaksin PMK.

Anggaran tersebut segera digeser dan jutaan vaksin telah didistribusikan ke berbagai daerah. Berkat langkah cepat dan sigap dari Kementan, tren kasus PMK saat ini sudah mulai melandai. Pemantauan harian terus dilakukan melalui portal Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu (iSIKHNAS) guna mengantisipasi lonjakan lalu lintas ternak menjelang Idul Fitri.

Strategi Pengendalian PMK Berbasis Risiko

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi risiko kesehatan ternak yang mengalami penurunan daya tahan tubuh akibat perjalanan panjang. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap PMK. Oleh karena itu, peternak dan pelaku usaha diminta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan jika menemukan ternak yang sakit.

Kementan meningkatkan kapasitas epidemiologi petugas kesehatan hewan agar dapat melakukan deteksi dini, respons cepat, dan pengendalian berbasis risiko. Bulan Vaksinasi PMK yang dilaksanakan pada Januari-Maret telah mencapai 1.078.189 dosis atau 68,10 persen dari total distribusi 1.583.200 dosis yang bersumber dari APBN. Selain itu, vaksinasi dari APBD, hibah, CSR, feedlot, dan mandiri mencapai 607.462 dosis, sehingga total vaksinasi nasional telah mencapai 1.688.651 dosis.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan Imron Suandy menyebutkan bahwa distribusi obat-obatan dan logistik pendukung juga terus dilakukan ke berbagai daerah. Bantuan yang diberikan mencakup antibiotik, vitamin, analgesik, disinfektan, dan peralatan medis lainnya.

Evaluasi nasional per 24 Maret 2025 menunjukkan progres positif, dengan sebagian besar provinsi telah mencapai target vaksinasi di atas 60 persen, bahkan beberapa daerah mencapai lebih dari 80 persen. Selain vaksinasi, strategi pengendalian PMK juga mencakup pengawasan ketat lalu lintas hewan, penerapan biosekuriti, penyediaan pakan berkualitas, dan pemeriksaan kesehatan rutin.

Untuk mencegah penyebaran PMK antarwilayah, Kementan mengawasi lalu lintas ternak melalui sistem pengawasan ketat dan aplikasi pemantauan yang diawasi Pejabat Otoritas Veteriner (POV). Kementan juga mengajak peternak, pelaku usaha peternakan, dan masyarakat untuk mendukung program ini dengan memastikan ternak yang dilalulintaskan telah divaksin PMK dan memiliki Sertifikat Veteriner.

Penulis :
Pantau Community

Terpopuler