
Pantau - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menurunkan tim ke lapangan untuk mengawal distribusi serta stok gas elpiji 3 kg menjelang Lebaran Idul Fitri 2025.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menyatakan bahwa tujuan pengawasan ini adalah memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Pemantauan dilakukan di beberapa lokasi strategis di Palangka Raya, termasuk distributor dan agen elpiji bersubsidi.
Selain itu, inspeksi juga dilakukan di Pasar Besar dan Pasar Kahayan serta ke distributor minyak goreng dan gula pasir.
Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan barang dan harga pangan guna menghindari kelangkaan serta lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga melakukan penimbangan terhadap beberapa tabung elpiji 3 kg sebagai sampel untuk memastikan beratnya sesuai standar.
Kenaikan Harga dan Langkah Antisipasi
Hasil pemantauan menunjukkan adanya kenaikan harga beberapa bahan pokok. Harga cabai rawit naik menjadi Rp100.000 hingga Rp120.000 per kg, sedangkan harga daging ayam ras naik dari Rp35.000 menjadi Rp38.000 per kg.
Minyak goreng di tingkat pengecer dijual dengan harga bervariasi antara Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter. Harga gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer juga mengalami variasi, yakni antara Rp25.000 hingga Rp32.000 per tabung.
Pemerintah mengimbau pengecer untuk mengurus izin di subpangkalan agar harga jual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan kelancaran distribusi elpiji selama Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk di Kalteng.
Antisipasi kenaikan konsumsi dilakukan dengan penyaluran fakultatif elpiji bersubsidi sebanyak 263.000 tabung dari 16 Maret hingga akhir Maret 2025.
Selain itu, Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat terkait untuk memastikan distribusi energi lancar selama periode Satgas Rafi (Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri).
- Penulis :
- Pantau Community










