Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jalur Selatan Nagreg Mulai Padat, Arus Mudik Meningkat Sejak Dini Hari

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Jalur Selatan Nagreg Mulai Padat, Arus Mudik Meningkat Sejak Dini Hari
Foto: Jalur Selatan Nagreg mulai dipadati pemudik pada H-3 Lebaran 2025, arus kendaraan meningkat sejak pagi hari.

Pantau - Jalur Selatan melalui Nagreg, yang menghubungkan Bandung ke berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah, mulai dipadati pemudik pada H-3 Lebaran 2025.

Kepadatan mulai terlihat sejak selepas sahur, sekitar pukul 04.30 WIB. Dari simpang empat gerbang tol Cileunyi, banyak kendaraan pribadi dengan barang bawaan melintas, termasuk kendaraan berplat nomor D, Z, F, dan B.

Selain kendaraan pribadi, arus mudik juga didominasi oleh truk serta angkutan penumpang antar kota seperti elf dan bus yang penuh dengan penumpang.

Arus kendaraan sempat tersendat di pertigaan Jalan Raya Nagreg dan jalan keluar Lingkar Nagreg sekitar pukul 05.00 WIB akibat banyaknya pemudik dan perlintasan sebidang kereta api.

Lonjakan Jumlah Kendaraan dan Proyeksi Puncak Arus Mudik

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, hingga pukul 12.00 WIB, jumlah kendaraan yang melintas menuju Garut dan Tasikmalaya mencapai 67.916 unit.

Jumlah kendaraan yang melewati Nagreg pada 28 Maret 2025 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya, yang mencapai 74.799 unit hingga pukul 24.00 WIB. Pada 27 Maret 2025, jumlah kendaraan meningkat 18,99 persen dibanding hari sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, jumlah kendaraan yang melintas di Jalur Nagreg lebih rendah 31,61 persen.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28 Maret.

"Hasil survei menunjukkan potensi jumlah pergerakan masyarakat pada puncak arus mudik mencapai 12,1 juta orang," ujar Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 bersama lintas kementerian, lembaga, asosiasi, dan perusahaan transportasi di Jakarta pada 14 Maret 2025.

Peningkatan mobilitas ini dipengaruhi oleh penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA), yang memungkinkan pemudik berangkat lebih awal dari biasanya.

Penulis :
Pantau Community