Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kebakaran Pabrik Plastik Ganggu Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Kebakaran Pabrik Plastik Ganggu Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta
Foto: Sebanyak 47 pesawat mengalami holding di udara akibat kepulan asap dari kebakaran pabrik plastik di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Minggu sore.

Pantau - Sebanyak 47 pesawat terpaksa melakukan holding di udara akibat kepulan asap tebal dari kebakaran pabrik plastik di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Minggu (9/3/2025) sore.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa selain pesawat yang berputar di udara, satu pesawat juga melakukan Return To Base (RTB) ke bandara asal di Palembang.

Prosedur holding dan RTB diterapkan sebagai langkah mitigasi dalam kondisi visibilitas rendah, yang bertujuan menjaga keselamatan penerbangan, terutama di tengah arus mudik Lebaran 2025.

Pembagian Operasional Runway untuk Optimalkan Lalu Lintas Udara

Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, menyebabkan kepulan asap tebal menyebar ke sisi udara bagian utara Bandara Soetta.

Untuk mengoptimalkan lalu lintas penerbangan, AirNav Indonesia mengambil langkah membagi wilayah operasi runway. Runway kedatangan yang semula menggunakan RWY 24 dialihkan ke RWY 25R untuk keberangkatan, sementara RWY 25L digunakan khusus untuk kedatangan pesawat.

Pembagian operasional runway ini tertuang dalam Notice to Airmen (Notam) A0894/25 dan berlaku hingga pukul 16.30 WIB. Setelah asap mulai menipis, RWY 25R kembali dibuka untuk pendaratan pesawat SJV 765 pada pukul 16.09 WIB, disusul pesawat LNI603 satu menit kemudian, dan pesawat Singapore Airlines lima menit setelahnya.

Sejak pukul 18.00 WIB, RWY 24 kembali aktif dan digunakan untuk pendaratan pesawat CTV975 dengan aman dan selamat.

AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan penerbangan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan layanan navigasi bagi seluruh pengguna jasa penerbangan.

Penulis :
Pantau Community