Pantau - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menegaskan bahwa keadilan sosial harus diwujudkan dalam kebijakan pertanahan di Indonesia.
Saat menjadi khatib Shalat Id di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ry, Jakarta Barat, pada Senin, 31 Maret 2025, Nusron menyatakan bahwa kekayaan negara tidak boleh hanya dimiliki oleh orang-orang kaya, tetapi harus diberikan kepada yang berhak.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mempermudah pengurusan surat tanah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mereka mendapatkan perlindungan hukum.
"Pemerintah memberikan proteksi yang kecil supaya tumbuh menjadi gede. Ini spirit-nya bulan Ramadhan dan Syawal di situ," ujar Nusron.
Mencegah Mafia Tanah dan Mendorong Pemerataan
Nusron menjelaskan bahwa ada dua prinsip utama dalam mewujudkan keadilan sosial di bidang pertanahan, yaitu keadilan dan pemerataan, dengan tetap menjaga keberlanjutan ekonomi.
Pemerintah berupaya memberikan kesempatan bagi masyarakat kecil untuk memiliki sertifikat tanah guna mencegah pengambilalihan hak oleh mafia tanah.
Ia juga berharap semangat Ramadhan dan Syawal dapat menginspirasi masyarakat dalam menciptakan keadilan sosial di bidang pertanahan.
Dalam kesempatan tersebut, Nusron mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya ia menjalankan ibadah di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ry setelah diresmikan oleh Presiden Ketujuh Joko Widodo.
Menurutnya, KH Hasyim Asy'ry adalah sosok yang patut diteladani karena memiliki pengaruh besar dalam menegakkan keadilan sosial di Indonesia.
Sebagai Menteri ATR, Nusron menegaskan bahwa ia akan terus terinspirasi oleh semangat keadilan sosial yang dicontohkan oleh KH Hasyim Asy'ry dalam menjalankan tugasnya.
- Penulis :
- Pantau Community
