
Pantau - Pemerintah Provinsi Papua mendorong PT PLN (Persero) untuk terus menghadirkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di sembilan kabupaten/kota, khususnya di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).
Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menyatakan bahwa ketersediaan listrik di daerah 3T sangat penting sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Menurut Ramses, setiap daerah di Papua memiliki potensi tersendiri, sehingga dibutuhkan inovasi dalam menghadirkan sistem kelistrikan yang sesuai dengan kondisi lokal.
Ia menambahkan bahwa kehadiran listrik dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk menurunkan angka buta huruf.
"Listrik merupakan salah satu upaya dalam peningkatan ekonomi," ujarnya.
Realisasi dan Rencana Pengembangan Kelistrikan di Papua
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Rizky Mochamad, menyampaikan bahwa hingga Maret 2025, sebanyak 893.007 pelanggan di Tanah Papua telah menikmati layanan listrik PLN.
Rizky juga menyebut bahwa bauran Energi Baru Terbarukan di Tanah Papua telah mencapai 3,18 persen per akhir 2024.
PLN telah membangun sejumlah pembangkit EBT, di antaranya satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Kabupaten Jayapura dan empat Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH), yaitu PLTMH Walesi dan Sinagma di Jayawijaya, PLTMH Werba di Fakfak, serta PLTMH Anggi di Pegunungan Arfak.
Selain itu, terdapat 123 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan puluhan unit inovasi SuperSUN yang tersebar di wilayah 3T.
Rizky menegaskan bahwa PLN akan terus memperluas elektrifikasi desa-desa di seluruh wilayah Papua guna mendukung pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
- Penulis :
- Pantau Community