
Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengupayakan penyaluran bantuan sosial (bansos) triwulan II tahun ini siap menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Mensos mengatakan, "Kemungkinannya Mei dengan DTSEN, dengan data yang terbaru," saat ditemui di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta, Selasa.
Uji Petik Data dan Perubahan Daftar Penerima
Saat ini, Kementerian Sosial masih melakukan uji petik terhadap data penerima bansos dalam DTSEN, khususnya pada kelompok masyarakat desil 1 dan 2.
Saifullah Yusuf menjelaskan adanya kemungkinan perubahan daftar penerima bansos akibat inclusion error dan exclusion error.
"Apakah nanti ada yang keluar terus? Ada, jadi ada yang exclusion error, ada yang inclusion error. Ada yang mereka keluar nggak dapet lagi, tapi ada yang sebelumnya nggak dapet akan dapat. Itu ada sekian persen," imbuhnya.
Evaluasi Ketat dan Target Graduasi Penerima Bansos
Kemensos akan memperketat evaluasi penerima bansos untuk memastikan pemberian bantuan tepat sasaran selama lima tahun ke depan.
Menteri juga menegaskan bahwa bansos tetap diberikan lebih dari lima tahun untuk lansia dan penyandang disabilitas yang tidak dapat lagi melakukan kegiatan produktif, dengan kriteria yang jelas.
"Kalau mereka lansia atau penyandang disabilitas, itu kami maklum. Tapi kalau mereka sehat, apalagi di usia produktif, tentu sayang gitu. Makanya kami alihkan ke program pemberdayaan, bantuan modal, pelatihan-pelatihan. Masa cuma nunggu bansos aja," ujarnya.
Mensos juga menargetkan adanya graduasi penerima bansos setiap tahun secara terukur agar semakin banyak masyarakat yang mandiri dan berdaya.
- Penulis :
- Pantau Community