Pantau - Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan menjaring sebanyak 219 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dalam operasi yang digelar sepanjang Januari hingga Maret 2025.
Kepala Sudinsos Jakarta Selatan Bernard Tambunan mengatakan, "Kami telah menjaring 219 PPKS pada awal 2025."
Berdasarkan data rekapitulasi penjangkauan, kelompok yang paling banyak terjaring adalah gelandangan sebanyak 36 orang.
Selain itu, terdapat 35 orang terlantar, 33 orang non-PPKS, 31 anak jalanan, dan 21 lanjut usia terlantar.
Kategori PPKS dan Metode Penjangkauan
Bernard menjelaskan, "Kami mengklasifikasikan PPKS ke dalam beberapa kategori, termasuk pengemis, pemulung, waria, tuna susila, hingga korban penyalahgunaan narkotika."
Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, jumlah PPKS yang terjaring meningkat signifikan.
Pada bulan Maret 2025 saja, jumlah PPKS yang terjaring mencapai 119 orang.
Seluruh PPKS tersebut dijaring oleh tim reaksi cepat (TRC) yang berkeliling di sejumlah titik rawan pada waktu pagi, siang, dan malam.
Titik-titik rawan tersebut kebanyakan berada di kawasan Fatmawati dan CSW, Kebayoran Baru.
Penanganan dan Layanan di Panti Sosial
PPKS yang terjaring langsung dibawa ke panti sosial untuk dilakukan pembinaan.
Selama berada di panti sosial, PPKS mendapatkan layanan kesehatan.
Selain itu, mereka juga menerima bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan.
Selain melakukan penjangkauan di lapangan, Dinas Sosial Jakarta Selatan juga menerima laporan dari warga terkait keberadaan PPKS yang mengganggu ketertiban.
Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan sebelumnya menjaring sebanyak 820 PPKS sepanjang tahun 2024, jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 1.255 orang.
- Penulis :
- Pantau Community
