Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Blood Moon Hiasi Langit Jakarta, Ribuan Warga Padati TIM Saksikan Gerhana Bulan Total

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Blood Moon Hiasi Langit Jakarta, Ribuan Warga Padati TIM Saksikan Gerhana Bulan Total
Foto: (Sumber: Fase gerhana bulan total terlihat dengan latar Tugu Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (8/9/2025). Gerhana bulan total berwarna merah darah atau blood moon tersebut berlangsung dari fase awal hingga gerhana berakhir sekitar 5 jam 29 menit 48 detik dan dapat disaksikan di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa/pri.)

Pantau - Langit Jakarta, khususnya di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), cerah pada Minggu malam (7 September 2025) hingga Senin dini hari (8 September 2025), sesuai prakiraan BMKG, sehingga memungkinkan warga menyaksikan fenomena gerhana bulan total berwarna merah darah atau blood moon.

Cuaca cerah disambut antusias oleh masyarakat yang memadati halaman Teater Jakarta untuk mengikuti kegiatan bertajuk Piknik Malam Bersama Gerhana Bulan Total 2025.

Ribuan Warga Hadiri Pengamatan Gerhana di TIM

Irena (25), warga Bogor, menjadi salah satu dari ratusan pengunjung yang hadir untuk mengabadikan momen blood moon dengan kameranya.

Acara di TIM awalnya dibuka untuk 300 orang, namun karena tingginya antusiasme, panitia membuka pendaftaran ulang hingga kuota membengkak menjadi sekitar 2.000 peserta.

Tikar dan tenda terhampar di halaman TIM, dan pengunjung dari berbagai usia duduk bersantai menunggu momen langka tersebut.

Meski gerhana bisa dilihat dengan mata telanjang, panitia tetap menyediakan delapan teleskop yang bisa digunakan bergiliran oleh pengunjung.

Sebagian pengunjung juga mendapat kesempatan masuk ke Planetarium, sementara lainnya mengikuti edukasi astronomi dari pakar Tim Falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya.

Turut hadir pula Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, dan Ketua Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Muhammad Rezky, yang memberikan penjelasan ilmiah tentang fenomena ini.

Rangkaian Fase Gerhana: Dari Penumbra hingga Totalitas

Gerhana bulan total terjadi saat bulan berada dalam bayangan bumi yang menghalangi cahaya matahari.

Berikut adalah urutan fase gerhana yang diamati dari Jakarta:

  • Pukul 22.28 WIB: Gerhana penumbra dimulai, bulan mulai meredup.
  • Pukul 23.27 WIB: Gerhana parsial, bulan tampak lebih gelap dengan gradasi hitam-putih.
  • Pukul 00.31 WIB: Awal fase total. Warna merah mulai muncul saat bulan seperti sabit.
  • Pukul 01.11 WIB: Puncak gerhana total, warna merah tampak meski agak redup karena awan tipis.
  • Pukul 01.54 WIB: Fase total berakhir, kembali ke fase parsial.
  • Pukul 02.56 WIB: Gerhana parsial berakhir.
  • Sekitar pukul 03.58 WIB, fase penumbra juga berakhir.

Total durasi gerhana adalah sekitar 5 jam 29 menit 48 detik, sementara durasi fase totalitas berlangsung selama 1 jam 23 menit.

Warna merah pada bulan disebabkan pembiasan cahaya merah oleh atmosfer bumi ke permukaan bulan, fenomena yang dikenal sebagai blood moon.

Cecep Nurwendaya menyatakan bahwa warna merah terlihat tidak tajam karena ada awan tipis yang berfungsi sebagai filter cahaya alami, ditambah keterbatasan penglihatan manusia dalam kondisi malam hari.

Indonesia Beruntung Saksikan Seluruh Fase

Berbeda dengan negara lain, Indonesia—terutama Jakarta—beruntung bisa menyaksikan seluruh fase gerhana dari awal hingga akhir.

Eropa dan Afrika hanya bisa melihat sebagian fase, Jepang hanya fase awal, dan sebagian wilayah Amerika bahkan tidak bisa melihat gerhana sama sekali.

"Jadi untuk kali ini bisa dibilang giliran kita (Jakarta) yang bisa merasakan gerhana dari awal sampai akhir," ujar Muhammad Rezky, lulusan Astronomi ITB.

Gerhana Serupa Akan Terjadi Lagi pada 2027

Menurut informasi astronomi, gerhana bulan total yang dapat disaksikan secara utuh dari Indonesia seperti kali ini diperkirakan baru akan terjadi kembali pada 31 Desember 2027.

Sementara gerhana bulan berikutnya pada 3 Maret 2026 hanya bisa diamati dari Indonesia di bagian akhirnya saja.

Penulis :
Ahmad Yusuf