Pantau - Tiga pengamen yang sebelumnya terjaring razia di kawasan Tugu Kujang, Bogor, kini mendapat pekerjaan baru sebagai petugas kebersihan di Alun-alun Kota Bogor setelah ditawari langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bogor dalam memberantas premanisme dan menekan angka pengangguran.
Jenal menyatakan bahwa ketiganya telah mulai bekerja membantu menjaga kebersihan area alun-alun dan diharapkan bisa menjadikan pekerjaan ini sebagai batu loncatan ke arah yang lebih baik.
Solusi Kreatif Atasi Premanisme dan Pengangguran
Jenal menambahkan bahwa saat ini Pemkot Bogor belum dapat membuka rekrutmen pegawai secara luas, namun tetap berusaha memberikan solusi konkret.
" Kami harap mereka betah dan bisa menjaga kebersihan alun-alun. Ini solusi kecil yang bisa berdampak besar dalam menjaga keindahan kota," ujarnya.
Langkah ini juga dimaksudkan untuk mencegah meningkatnya potensi kriminalitas di tengah keterbatasan lapangan pekerjaan.
Larangan Ngamen di Angkot Jadi Pemicu Perubahan
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Dedie Rachim telah melarang aktivitas mengamen di dalam angkutan kota (angkot) sebagai bagian dari program pemberantasan premanisme.
Dedie menyebut penumpang angkot tidak boleh lagi diganggu oleh pengamen, dan larangan ini adalah langkah konkret dari Satgas Pemberantasan Premanisme.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya laporan dari seorang turis asal Jepang yang merasa tidak nyaman saat menaiki angkot karena diganggu oleh pengamen.
Dedie juga memerintahkan pembongkaran tempat berkumpul pengamen sebagai bagian dari komitmen menciptakan suasana kota yang lebih kondusif.
- Penulis :
- Pantau Community
