
Pantau - Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa harga minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita mulai menunjukkan tren penurunan secara bertahap, meski rata-rata nasional masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
Direktur Tertib Niaga Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Mario Josko menyebutkan bahwa per 15 Juni 2025, harga rata-rata nasional Minyakita tercatat sebesar Rp16.809 per liter.
Harga tersebut mengalami penurunan sebesar Rp200 per liter dibandingkan bulan Mei 2025.
"Walaupun secara nasional harga di atas HET sebesar 7 persen, namun secara bertahap dibandingkan seminggu yang lalu itu mengalami penurunan 0,11 persen dan juga dibandingkan sebulan yang lalu itu mengalami penurunan 1,15 persen", ujar Mario.
10 Provinsi Tertinggi, Puncak Jaya Sentuh Rp45 Ribu
Tercatat ada 10 provinsi yang memiliki harga rata-rata Minyakita lebih dari 10 persen di atas HET, yaitu:
- Papua Tengah Rp18.500
- Nusa Tenggara Timur Rp18.133
- Papua dan Papua Selatan masing-masing Rp18.000
- Nusa Tenggara Barat Rp17.778
- Bali Rp17.750
- Gorontalo Rp17.708
- Kalimantan Timur Rp17.625
- Kalimantan Selatan Rp17.600
- Papua Barat Daya Rp17.500
Kabupaten Puncak Jaya menjadi daerah dengan harga tertinggi mencapai Rp45 ribu per liter.
Mario menjelaskan bahwa tingginya harga di sejumlah daerah disebabkan oleh belum adanya distributor resmi, sehingga pasokan harus didatangkan dari pedagang lain dengan harga yang lebih mahal.
Untuk mengatasi persoalan ini, Kemendag mendorong keterlibatan BUMN Pangan sebagai distributor resmi di daerah-daerah yang belum memiliki jaringan distribusi dan pengecer Minyakita.
Contoh keterlibatan BUMN yang berhasil terjadi di Sulawesi Barat, di mana harga Minyakita turun sebesar 2,47 persen, serta di Maluku yang mengalami penurunan harga hingga 11 persen.
"Kami harap pola ini juga dapat kami laksanakan secara konsisten dan tentunya, kami butuh dukungan juga dari BUMN untuk fokus terhadap daerah-daerah atau kabupaten/kota yang harganya masih tinggi", ujar Mario.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Gerry Eka