
Pantau - Jalan Tol Semarang-Demak akan terintegrasi dengan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall sebagai solusi permanen untuk mengatasi banjir rob yang kerap melanda wilayah Semarang dan sekitarnya, termasuk kawasan industri Terboyo.
Upaya Terpadu Atasi Rob dan Kemacetan Jalur Pantura
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan, integrasi jalan tol dengan tanggul laut ini merupakan bentuk penanganan jangka panjang atas permasalahan rob yang sudah berlangsung bertahun-tahun di Jalur Pantura Semarang-Demak.
"Jalan tol ini mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan," ungkapnya.
Pembangunan jalan tol ini juga diharapkan mampu mendukung aktivitas industri dan distribusi logistik yang sering terganggu akibat genangan air laut yang masuk ke wilayah daratan.
Secara keseluruhan, Jalan Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km dan dibagi dalam dua seksi, yaitu Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang dibangun di atas laut, serta Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan.
Seksi 2 telah beroperasi sejak 25 Februari 2023 dan kini Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah mempercepat penyelesaian Seksi 1.
Progres Fisik Mencapai 44,26 Persen, Dikerjakan dalam 3 Paket
Pembangunan Seksi 1 Kaligawe-Sayung mencakup tiga paket pekerjaan dengan total progres fisik mencapai 44,26 persen per 12 Juni 2025.
Paket 1A dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres 65,92 persen.
Paket 1B dilaksanakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 42,97 persen.
Sementara itu, Paket 1C dikerjakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres fisik mencapai 22,77 persen.
Pembangunan tol yang berada di atas laut ini menghadirkan tantangan teknis tersendiri, namun diharapkan bisa selesai tepat waktu agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebagai bagian dari dukungan penanganan rob di Kota Semarang, Kementerian PU juga tengah membangun sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin Tahap 1 secara paralel dengan proyek jalan tol tersebut.
- Penulis :
- Arian Mesa