Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Warga Bekasi Keluhkan Penutupan Jalan Harapan Indah, Aktivitas Ekonomi Terganggu

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Warga Bekasi Keluhkan Penutupan Jalan Harapan Indah, Aktivitas Ekonomi Terganggu
Foto: Warga Bekasi Keluhkan Penutupan Jalan Harapan Indah, Aktivitas Ekonomi Terganggu(Sumber: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.)

Pantau - Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyampaikan keberatan atas penutupan akses jalan di sisi selatan Perumahan Harapan Indah yang dinilai mengganggu mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat di Kecamatan Tarumajaya dan Babelan.

“Jalan Harapan Indah merupakan akses yang biasa digunakan warga dari arah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menuju Pondok Ungu Permai, Kota Bekasi hingga menuju ke Jakarta,” ungkap salah seorang warga.

Warga Minta Jalan Dibuka Kembali, Kemacetan Tak Terhindarkan

Ketua RT 002 Kampung Tanah Tinggi, Zain Ali, menyatakan bahwa penutupan jalan tersebut berdampak langsung pada kelancaran aktivitas warga yang bekerja dan beraktivitas ke wilayah Kota Bekasi maupun Jakarta.

“Kami yang sehari-hari melintasi jalan tersebut sangat keberatan dengan adanya penutupan jalan masuk Perumahan Harapan Indah. Kami berharap jalan tersebut bisa dibuka kembali secepatnya,” ujarnya.

Akibat penutupan jalan, warga harus menggunakan jalur alternatif yang memperpanjang waktu tempuh dan menyebabkan kemacetan di beberapa titik.

Warga telah menyampaikan surat keberatan secara resmi kepada pengembang perumahan, dengan tembusan kepada Lurah Setia Asih dan Camat Tarumajaya.

Ketua RW 008 Dusun III Desa Babelan, Jaya Sutisna, juga menyuarakan penolakan atas penutupan jalan yang direncanakan berlangsung hingga akhir tahun 2025 dengan alasan proyek perbaikan.

Dinas Perhubungan Bekasi Minta Pengembang Buka Jalur Alternatif

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, menjelaskan bahwa penutupan akses jalan dilakukan oleh pihak pengembang karena sedang ada perbaikan infrastruktur.

“Info dari PT HDP (pengembang Perumahan Harapan Indah) ada perbaikan saluran dan jembatan,” kata Yana.

Awalnya, akses jalan ditutup total, namun pihak Dinas Perhubungan telah meminta pengembang untuk membuka sebagian jalur dan menyediakan akses alternatif guna mengurangi dampak kemacetan.

“Kami sudah minta buka satu jalur dan saya juga sudah meminta pihak HDP untuk membuka akses lain guna mengurangi kemacetan. Kami akan monitor terus,” tegas Yana.

Warga berharap solusi konkret segera diambil agar akses vital tersebut bisa kembali normal dan aktivitas masyarakat tidak terganggu lebih lama.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Balian Godfrey