
Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menggelar pertemuan dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, pekan depan guna membahas kelanjutan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah Flores, NTT.
Pertemuan ini direncanakan setelah ESDM menerima laporan lengkap dari kunjungan lapangan ke enam lokasi proyek panas bumi di Flores.
Penolakan Warga Jadi Perhatian, Infrastruktur Akan Dibahas
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa hasil uji petik di lokasi serta berbagai bentuk penolakan dari masyarakat akan menjadi poin utama dalam agenda pembahasan.
Salah satu keluhan warga adalah kerusakan jalan yang diduga akibat aktivitas proyek PLTP Sokoria di Kabupaten Ende.
"PLTP Sokoria diminta untuk memperbaiki kondisi jalan sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya," ungkap Eniya.
Ia juga menyarankan agar potensi panas bumi di Flores dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, seperti pengembangan ekowisata atau proyek investasi energi skala besar.
Flores Disiapkan Jadi Pulau Panas Bumi
Kementerian ESDM tengah mendorong konsep Geothermal Island atau Pulau Panas Bumi untuk Flores, dengan tujuan menggantikan penggunaan energi berbasis diesel secara bertahap.
Menurut Eniya, panas bumi adalah satu-satunya sumber energi terbarukan yang dapat diandalkan untuk kebutuhan listrik di Flores.
Sumber energi terbarukan lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tidak memungkinkan karena minimnya pasokan air, sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dinilai kurang efisien akibat kebutuhan lahan yang sangat luas dan kondisi geografis yang panas serta tandus.
Kementerian ESDM akan mempertimbangkan seluruh masukan dan hasil evaluasi teknis sebelum mengambil keputusan terhadap masa depan proyek PLTP di Flores.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey