
Pantau - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Perum Perhutani dalam budidaya tanaman tebu sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023.
Program ini ditujukan untuk mempercepat pencapaian swasembada gula nasional serta penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati untuk mendukung ketahanan energi.
Direktur SDM & TI PT SGN, Affan Safiq, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
"Sinergi dan kolaborasi strategis dengan Perhutani ini merupakan wujud nyata komitmen dalam mendukung kemandirian pangan nasional," ungkapnya di Surabaya.
Kerja Sama Dimulai Sejak 2023 dan Akan Berlangsung Hingga 2030
Kerja sama ini telah dimulai sejak akhir tahun 2023 dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) terbaru yang mencakup pemanfaatan lahan Perhutani seluas 506,19 hektare.
Dari total tersebut, 402,68 hektare berada di wilayah Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah, sementara 103,51 hektare lainnya berada di Divre Jawa Timur.
Masa kerja sama direncanakan berlangsung selama lima tahun hingga tahun 2030.
"Kerja sama tersebut menjadi bagian dari langkah konkret dalam mendukung upaya ekstensifikasi dan intensifikasi areal tanaman tebu," ujar Affan.
Tambahan Lahan dan Program Agroforestry Tebu Mandiri
Untuk mencapai target swasembada gula konsumsi dan industri, Indonesia memerlukan tambahan lahan sekitar 500.000 hektare.
Saat ini, juga sedang diproses kerja sama lanjutan atas lahan seluas 220,09 hektare yang telah disurvei dan dinyatakan layak serta tidak memiliki hambatan sosial.
Selain itu, terdapat potensi lahan seluas 3.131 hektare untuk program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM), yang mencakup 500 hektare dalam tahap pengajuan kerja sama dengan Inhutani V, serta 2.631 hektare dalam proses penyusunan skema kerja sama dengan Perhutani.
"Dengan optimalisasi pemanfaatan lahan hutan untuk budidaya tebu, dapat meningkatkan volume pasokan tebu ke Pabrik Gula PT SGN dan berdampak langsung pada kenaikan produksi gula nasional," ungkap Affan.
Ia menambahkan, “Kita optimistis dapat menjaga konsistensi dan keberlanjutan program swasembada gula. Ini bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia sejalan dengan arahan Presiden RI.”
- Penulis :
- Arian Mesa