HOME  ⁄  Ekonomi

Co-Firing Biomassa di Lombok Buka Lapangan Kerja dan Kurangi Limbah Kayu

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Co-Firing Biomassa di Lombok Buka Lapangan Kerja dan Kurangi Limbah Kayu
Foto: Co-Firing Biomassa di Lombok Buka Lapangan Kerja dan Kurangi Limbah Kayu(Sumber: ANTARA/Sugiharto Purnama)

Pantau - Program co-firing biomassa di Nusa Tenggara Barat tidak hanya mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga lokal dan para pekerja migran yang kembali ke kampung halaman.

Syamsul Hadi (33), pendiri PT Syahroni Rizki Mandiri, merupakan salah satu pelaku utama dalam rantai pasok biomassa untuk PLTU Jeranjang dan PLTU Sumbawa Barat.

Limbah Kayu Kini Jadi Energi Bersih dan Penghidupan Baru

Pada suatu siang seusai hujan, Syamsul terlihat menuruni jalan licin menuju gudang penyimpanan serbuk gergaji di Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

Di dekat gudang itu berdiri dua tumpukan besar serbuk gergaji setinggi 2 meter dan 2,5 meter, mencolok di samping lahan persawahan yang baru memasuki musim tanam.

"Dulu kami sering mendapatkan keluhan dari masyarakat gara-gara buang limbah kayu. Kini program co-firing biomassa membuat tidak ada lagi limbah kayu yang terbuang," ujar Syamsul.

PT Syahroni Rizki Mandiri mengumpulkan serbuk gergaji dan serpihan kayu dari berbagai pabrik penggergajian (sawmill) di seluruh Nusa Tenggara Barat.

Material ini kemudian diolah menjadi biomassa, yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk program co-firing di pembangkit listrik.

Langkah ini bertujuan untuk menekan konsumsi batu bara dan mengurangi emisi karbon dari sektor energi.

Syamsul mulai terlibat dalam suplai biomassa sejak Februari 2023, dengan volume awal hanya 100 ton per bulan.

Namun, pada Juni 2023, ia berhasil menandatangani kontrak dengan PLN Energi Primer Indonesia (EPI) untuk memasok antara 4.000 hingga 5.000 ton biomassa setiap bulannya ke dua PLTU tersebut.

Program ini terbukti mampu memberdayakan warga sekitar, terutama mereka yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani dan peternak, dengan membuka peluang ekonomi baru berbasis energi bersih.

Penulis :
Balian Godfrey