
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kolaborasi antara pengusaha di sektor industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan lembaga penelitian guna menciptakan produk pertanian yang efisien dan sesuai kebutuhan lahan pertanian di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Setia Darta, menyatakan bahwa penguatan industri alsintan merupakan bagian dari strategi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian nasional.
"Kami berkomitmen mendorong pertumbuhan industri alat mesin pertanian dalam negeri, terutama dalam rangka mendukung mekanisasi sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional," ungkapnya.
Strategi Jangka Panjang dan Inovasi Teknologi
Kemenperin telah menyiapkan strategi jangka panjang untuk menjadikan industri alsintan lebih inovatif, produktif, dan berdaya saing.
Strategi tersebut terintegrasi dengan kebijakan Making Indonesia 4.0, yang menitikberatkan pada transformasi digital industri manufaktur dengan pendekatan teknologi yang hemat energi dan biaya.
"Kami juga terus memacu investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya di sektor teknologi menengah-tinggi, untuk mempercepat adopsi dan transfer teknologi. Hal ini difasilitasi melalui pemberian insentif fiskal seperti tax holiday, mini tax holiday, dan tax allowance," tambah Setia Darta.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Solehan, menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk Indonesia Manufacturing Center sebagai pusat pengembangan dan fasilitasi inovasi di sektor ini.
" Kami memfasilitasi kegiatan business matching antara industri dan pengguna alsintan, di mana lembaga litbang dan akademisi bisa menjadi penyedia teknologi dan inovasi. Tujuannya adalah menghasilkan produk-produk alsintan yang sesuai dengan karakteristik pertanian Indonesia," ia mengungkapkan.
Pertumbuhan Ekspor dan Kontribusi Terhadap Ketahanan Pangan
Insentif seperti super tax deduction juga diberikan kepada industri yang aktif melakukan riset dan pengembangan, guna mendorong inovasi produk secara berkelanjutan.
Kemenperin optimistis bahwa sinergi antara pemangku kepentingan serta dukungan kebijakan yang terarah dapat menjadikan industri alsintan sebagai motor utama peningkatan produktivitas pertanian.
Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus membangun kedaulatan teknologi dalam negeri.
Saat ini terdapat 67 perusahaan industri alsintan di Indonesia yang menyerap tenaga kerja sebanyak 5.629 orang.
Produk alsintan dalam negeri juga menunjukkan performa ekspor yang menjanjikan, dengan nilai mencapai 90 juta dolar AS pada tahun 2024.
Produk-produk tersebut meliputi mesin dan peralatan untuk tahapan pra-panen, panen, dan pasca-panen seperti traktor roda dua, cultivator, pompa irigasi, hand sprayer, rotavator, mesin pengolah tanah, dan mesin pengering hasil panen.
- Penulis :
- Arian Mesa