HOME  ⁄  Nasional

Bappenas: E-Government Bisa Hemat 30 Persen Belanja APBN Lewat Transformasi Digital

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bappenas: E-Government Bisa Hemat 30 Persen Belanja APBN Lewat Transformasi Digital
Foto: (Sumber: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy dalam rapat pleno perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, di Jakarta, Selasa (26/8/2025). ANTARA/HO-Bappenas.)

Pantau - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan bahwa penerapan e-government terintegrasi berpotensi menghemat hingga 30 persen belanja APBN.

"Dengan digitalisasi, pemerintah dapat bekerja lebih tepat, efisien, dan transparan. Kementerian PPN/Bappenas berkomitmen merencanakan strategi digitalisasi ini untuk kepentingan nasional. Karena itu, kita perlu fondasi data yang kuat serta strategi nasional yang jelas agar transformasi digital berjalan terarah," ujar Rachmat dalam rapat pleno perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.

Fokus pada Infrastruktur Publik Digital

Komite Percepatan Transformasi Digital bertugas menyatukan arah kebijakan dan implementasi digitalisasi pemerintahan. Fokus utama komite ini adalah membangun Digital Public Infrastructure (DPI) yang meliputi:

  • Digital ID
  • Government Cloud
  • Data Exchange
  • Super-App

Selain itu, komite juga bertugas menjamin keamanan dan kedaulatan digital, meningkatkan kompetensi ASN, serta mengawal target Indonesia Digital Government 2045.

Transformasi digital menjadi prioritas pemerintah dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029.

Bappenas menyiapkan lima rekomendasi percepatan:

  • pembangunan hardware yang andal,
  • pengembangan software termasuk super-app lintas layanan,
  • peningkatan kapasitas SDM (brainware),
  • penguatan sistem pertahanan siber dari pusat hingga desa,
  • mendorong kemandirian digital di seluruh wilayah Indonesia.

Kerja Sama Internasional dan Teknologi Baru

Pada 20 Agustus 2025, Bappenas menandatangani nota kesepahaman dengan CT Group Vietnam untuk pengembangan ekosistem digital dan ekonomi rendah karbon. Kolaborasi ini meliputi:

  • perencanaan strategis dan kebijakan visioner,
  • pengembangan ekosistem digital,
  • peningkatan kapasitas SDM melalui universitas Indonesia,
  • riset dan inovasi termasuk pusat inovasi digital,
  • pengembangan drone untuk mobilitas, logistik, pertanian, pariwisata, industri, dan kesehatan.
  • Kerja sama ini diharapkan memperkuat kapabilitas teknologi dan ketahanan digital Asia Tenggara.

Program Virtual Imersif untuk Sektor Prioritas

Di dalam negeri, Bappenas bekerja sama dengan PT Teknologi GoVirtual Indonesia untuk mempercepat transformasi digital sektor prioritas menggunakan teknologi imersif seperti Virtual Tour, Virtual Reality, Augmented Reality, dan Artificial Intelligence.

Target penerapan meliputi industri, pariwisata, ekonomi kreatif, investasi daerah, media edukasi, hingga digitalisasi pemerintahan.

Deputi Ekonomi dan Transformasi Digital Bappenas, Vivi Yulaswati, menegaskan bahwa transformasi digital harus dimanfaatkan untuk membangun data kredibel, mendukung kebijakan strategis, membuka usaha baru, menarik investasi, dan memperkuat ekonomi nasional.

CEO GoVirtual, Bobby Cendrawanto, menambahkan bahwa teknologi virtual imersif sudah diterapkan di Semarang dan Kabupaten Bogor. Informasi daerah, institusi pendidikan, dan kesehatan bisa diakses publik, bahkan tersedia dalam layanan hiburan penerbangan dengan resolusi HD.

"Ke depannya, teknologi virtual imersif ini juga akan diterapkan di berbagai daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.

Pilar Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

RPJMN 2025–2029 menegaskan transformasi digital sebagai kunci pembangunan nasional dan pilar utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global.

Fokus pembangunan mencakup:

  • penguatan infrastruktur digital,
  • pengembangan teknologi baru dan talenta digital,
  • kolaborasi riset dan inovasi untuk sektor strategis.
Penulis :
Ahmad Yusuf