billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Stok BBM dan Minyak Mentah Indonesia Aman Meski Selat Hormuz Terancam Ditutup Akibat Konflik Iran-Israel

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Stok BBM dan Minyak Mentah Indonesia Aman Meski Selat Hormuz Terancam Ditutup Akibat Konflik Iran-Israel
Foto: Depot Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku yang ada di Kota Jayapura, Papua (sumber: Pertamina Papua)

Pantau - Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) nasional tetap aman meskipun ada ancaman penutupan Selat Hormuz akibat memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan dari Jakarta bahwa stok BBM dalam negeri saat ini masih dalam kondisi mencukupi.

"Untuk stok (BBM) saat ini aman," ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, yang menegaskan bahwa pasokan minyak mentah juga masih terjaga dengan baik.

Persiapan Rute Alternatif Distribusi Minyak

Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap keputusan Parlemen Republik Islam Iran yang menyetujui penutupan Selat Hormuz setelah terjadinya eskalasi konflik dengan Israel.

Fadjar menjelaskan bahwa PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan skenario distribusi alternatif, termasuk pengalihan jalur pelayaran melalui Oman dan India untuk memastikan kelancaran suplai.

"Pertamina sudah mengantisipasi dengan menyiapkan rute alternatif," ia mengungkapkan.

Meski demikian, Fadjar menambahkan bahwa biaya operasional akibat perubahan rute masih dalam tahap perhitungan oleh pihak internal.

Selat Hormuz merupakan jalur vital distribusi minyak mentah dunia karena sekitar 20 persen pasokan global melintasi wilayah ini.

Konflik Iran-Israel Meningkat, Penutupan Selat Hormuz Disetujui

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat drastis sejak Jumat, 13 Juni, saat Israel melancarkan serangan udara ke beberapa titik strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.

Sebagai bentuk balasan, Iran meluncurkan serangan ke sejumlah wilayah di Israel pada hari yang sama.

Pemerintah Israel melaporkan bahwa sedikitnya 25 warganya tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan rudal dari Iran.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran menyatakan bahwa 430 warga Iran meninggal dunia dan lebih dari 3.500 lainnya terluka akibat serangan udara Israel.

Konflik semakin memanas ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu pagi mengonfirmasi bahwa militer AS telah menyerang tiga fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Menanggapi serangan ini, Parlemen Iran secara resmi mengesahkan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh aktivitas pelayaran.

Penulis :
Arian Mesa