Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemnaker Siapkan Strategi Mitigasi PHK Dampak Konflik Iran-Israel, 30 Ribu Pekerja Sudah Terdampak

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemnaker Siapkan Strategi Mitigasi PHK Dampak Konflik Iran-Israel, 30 Ribu Pekerja Sudah Terdampak
Foto: Kemnaker Siapkan Strategi Mitigasi PHK Dampak Konflik Iran-Israel, 30 Ribu Pekerja Sudah Terdampak(Sumber: ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Pantau - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan strategi mitigasi untuk mengantisipasi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dipicu oleh eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel, yang berdampak langsung pada sektor industri dan ekspor Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa kementeriannya telah menyusun grand design berisi program-program khusus untuk menangani potensi lonjakan PHK.

“Kita sudah punya grand design untuk mitigasi PHK, bagaimana kemudian program-program yang sifatnya spesifik,” ujarnya.

JKP Diperkuat, Peningkatan Kompetensi Jadi Prioritas

Konflik geopolitik Iran-Israel memengaruhi kestabilan ekonomi global, termasuk sektor ekspor Indonesia, yang turut berdampak pada tingkat ketenagakerjaan nasional.

Untuk itu, Kemnaker telah memperkuat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sejak awal tahun 2025 agar pekerja yang terdampak PHK tetap memperoleh perlindungan sosial dan pelatihan kerja.

Selain itu, Kemnaker juga memfasilitasi peningkatan kompetensi tenaga kerja serta membuka peluang kerja baru melalui skema pelatihan dan penempatan kerja.

Langkah-langkah tersebut dilakukan dalam koordinasi dengan lembaga terkait dan pemerintah daerah guna merespons situasi secara kolaboratif.

“Kondisi geopolitik global ini harus kita respons bersama-sama, karena ujungnya itu yang di hilir adalah Kementerian Ketenagakerjaan,” ujar Yassierli.

PHK Capai 30 Ribu, Konflik Geopolitik Masih Memanas

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengungkapkan bahwa hingga minggu pertama Juni 2025, jumlah pekerja yang terkena PHK telah mencapai sekitar 30 ribu orang.

“Sekitar 30 ribuan per akhir Mei sampai minggu pertama Juni,” jelasnya.

Sementara itu, situasi geopolitik terus memanas. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa belum ada kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Ia menegaskan bahwa jika Israel tidak menghentikan agresi terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Tehran, maka Iran akan melanjutkan respons militernya.

Iran juga meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar, yang diklaim oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sebagai bentuk peringatan langsung kepada Washington dan sekutunya.

“Jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir kita,” ujar pernyataan IRGC dalam siaran resminya.

Penulis :
Aditya Yohan