Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kepala Bapanas Tegaskan SPPG Sebagai Hilirisasi Pangan Lokal, Target Capai 3.000 Unit Dukung Kemandirian Desa

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kepala Bapanas Tegaskan SPPG Sebagai Hilirisasi Pangan Lokal, Target Capai 3.000 Unit Dukung Kemandirian Desa
Foto: Kepala Bapanas Tegaskan SPPG Sebagai Hilirisasi Pangan Lokal, Target Capai 3.000 Unit Dukung Kemandirian Desa(Sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa keberadaan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) merupakan wujud nyata hilirisasi pangan lokal dari desa, yang secara langsung menyerap hasil pertanian dan peternakan sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.

“Jadi, ini (SPPG) jadinya membangun ekosistem. Menyerap hasil petani, peternak,” ungkap Arief saat kunjungan kerja ke SPPG Yayasan Citra Sinergi Peduli di Megamendung, Bogor.

Ekosistem End-to-End: Dari Produksi ke Konsumsi

Arief menekankan bahwa SPPG bukan sekadar pusat distribusi makanan bergizi, tetapi merupakan bagian dari pembangunan ekosistem pangan berkelanjutan dari hulu ke hilir, yakni dari produksi hingga konsumsi.

Dalam kunjungan tersebut, ia menunjukkan jeruk lokal yang digunakan untuk pemenuhan gizi masyarakat, serta mendorong penggunaan ayam dan telur dari peternak mandiri agar manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh pelaku usaha kecil di desa.

Saat ini, tercatat sekitar 1.900 unit SPPG telah beroperasi dan ditargetkan bertambah menjadi 2.500 hingga 3.000 unit dalam waktu dekat.

“Ini sekarang sudah 1.900 SPPG, kalau dalam waktu dekat bisa 2.500, 3.000 SPPG, sudah kebayang satu SPPG covernya kira-kira 3.000 kan, berarti sudah kebayang akan diserap sedemikian,” ujarnya.

Terhubung ke Koperasi Desa, Hindari Rugi Saat Panen

Arief menyebut hilirisasi pangan lokal ke SPPG akan diintegrasikan dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang juga akan berfungsi sebagai pusat distribusi bahan pokok, gas, apotek, dan pangan strategis.

Langkah ini penting agar petani dan peternak tidak kembali mengalami kerugian akibat panen berlimpah dan harga jatuh, seperti kasus membuang cabai atau telur.

Ia juga mengapresiasi sinergi Badan Gizi Nasional (BGN) yang mendukung penguatan dapur dan distribusi pangan dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Karena beliau (Presiden Prabowo) menyampaikan di St. Petersburg International Economic Forum bahwa nomor satu adalah memberi makan kepada masyarakat, swasembada pangan, baru yang lainnya. Jadi memang Pak Presiden punya cita-cita kuat untuk memberdayakan ekonomi di pedesaan,” kata Arief.

Dalam kunjungan tersebut, Arief didampingi pejabat dari BGN, Kemenko Pangan, Wakil Bupati Bogor Jaro Ade, serta tim teknis lainnya.

Rombongan juga menyaksikan langsung rapid test terhadap sampel pangan segar dan proses produksi makanan dari pengolahan bahan hingga penyajian akhir.

SPPG Megamendung saat ini menyediakan 3.321 porsi makanan bergizi gratis untuk 13 sekolah, terdiri dari satu SMP, delapan SD, dan empat PAUD.

Penulis :
Aditya Yohan