
Pantau - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengembangkan konektivitas darat yang menghubungkan tiga kawasan transmigrasi prioritas di Sulawesi Tengah menjadi satu koridor ekonomi terintegrasi Palu-Sigi-Poso-Parigi Moutong.
Tiga Kawasan Prioritas Jadi Poros Pertumbuhan Baru
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Velix Wanggai menyatakan bahwa kawasan transmigrasi Palolo di Kabupaten Sigi, Tampolore di Kabupaten Poso, dan Bahari Tomini Raya di Kabupaten Parigi Moutong telah ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
"Ketiga kawasan transmigrasi prioritas ini akan kita kembangkan dengan konsep koridor ekonomi transmigrasi yang terintegrasi," ungkapnya.
Kota Palu akan berperan sebagai regional hub untuk pemasaran produk dan pusat logistik yang menghubungkan ketiga kawasan melalui infrastruktur jalan darat.
Konsep koridor ekonomi transmigrasi menjadi pendekatan baru yang dirancang untuk mempercepat pembangunan kawasan secara terpadu dan berkelanjutan.
Dorong Investasi, Ekspor, dan Pemerataan Ekonomi
Pemerintah pusat akan menjamin tersedianya infrastruktur pendukung seperti jalan, akses transportasi, dan sistem logistik melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas lokal.
Konsep ini diharapkan menciptakan pusat ekonomi baru, membuka lapangan kerja, serta menarik investasi ke wilayah transmigrasi.
Inisiatif tersebut juga menjadi bagian dari agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk membangun dari pinggiran dan mendorong pemerataan pembangunan nasional.
Model koridor ekonomi Palu-Sigi-Poso-Parigi Moutong memungkinkan integrasi kawasan untuk saling menopang dan memperkuat skala ekonomi melalui efisiensi distribusi komoditas, arus informasi, dan tenaga kerja.
Tiga kawasan prioritas tersebut dikenal memiliki komoditas unggulan yang berorientasi ekspor, seperti durian, kakao, kopi, dan ubi kayu varietas lokal.
"Komoditas unggulan seperti durian dan coklat dari Palolo, maupun kopi dan ubi kayu Palolo yang terkenal, punya potensi ekspor tinggi. Jika terhubung dalam koridor ekonomi, nilai tambahnya akan meningkat dan kesejahteraan masyarakat ikut terangkat," jelas Velix.
- Penulis :
- Aditya Yohan