Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemendagri Tinjau Langsung Kondisi Pulau Enggano, Bantah Isu Kelaparan dan Fokus pada Pemulihan Pelabuhan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemendagri Tinjau Langsung Kondisi Pulau Enggano, Bantah Isu Kelaparan dan Fokus pada Pemulihan Pelabuhan
Foto: Kemendagri Tinjau Langsung Kondisi Pulau Enggano, Bantah Isu Kelaparan dan Fokus pada Pemulihan Pelabuhan(Sumber: ANTARA/Boyke Ledy Watra)

Pantau - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan peninjauan langsung ke Pulau Enggano, salah satu pulau terluar di Provinsi Bengkulu, untuk mengecek kondisi aktual keterisolasian serta perkembangan pemulihan pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.

Klarifikasi Isu Kelaparan dan Penegasan Ketersediaan Logistik

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri RI, Brigjen Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, menyatakan bahwa kunjungan ini dilakukan sebagai respon atas isu nasional terkait kelaparan di Pulau Enggano akibat isolasi selama empat bulan.

"Maksud kedatangan kami ke sini adalah guna mengetahui progres pemulihan pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai dan juga terkait dengan isu kekurangan logistik di Pulau Enggano, itu yang berkembang isu di Jakarta," ungkapnya.

Ia menambahkan, informasi yang diterima langsung dari Gubernur, Bupati, Camat, kepala desa, hingga mahasiswa UGM dan Universitas Bengkulu yang sedang KKN di Enggano membantah adanya kondisi kelaparan.

"Penyampaian pihak-pihak yang di sana itu memang isu kelaparan itu tidak benar, terhadap isu adanya kelaparan kekurangan logistik BBM dan lain-lain itu tidak benar. Isu itu yang membuat kami datang kemari sesuai arahan Mendagri (Tito Karnavian), Mendagri ingin mengetahui langsung memastikan sebenarnya situasi terkini dan kendala-kendalanya," tegas Wahyu.

Masalah Utama Ada pada Distribusi Hasil Pertanian Akibat Pendangkalan Alur

Camat Pulau Enggano, Susanto, juga memastikan bahwa masyarakat tidak mengalami kekurangan bahan pokok maupun BBM selama masa isolasi.

"Bahan pokok cukup, BBM tersedia pasokannya hingga satu bulan ke depan, kami tidak kekurangan makanan. Hanya saja yang terisolasi itu, komoditas hasil pertanian kami tidak bisa dijual ke Kota Bengkulu karena pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu," ungkapnya.

Menurutnya, pendangkalan alur pelabuhan membuat hasil pertanian warga tidak bisa dikirim keluar pulau, yang berdampak langsung pada perekonomian dan daya beli masyarakat.

Ia berharap agar aktivitas pelabuhan segera dipulihkan sehingga distribusi barang, mobilitas warga, dan roda ekonomi lokal dapat kembali berjalan normal.

"Terima kasih Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah menerbitkan Instruksi Presiden tentang percepatan pembangunan di Pulau Enggano, kami sangat berterima kasih," ucap Susanto.

Penulis :
Aditya Yohan