
Pantau - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Sering orang mengistilahkan bansos itu sebagai biaya. Padahal bansos itu adalah investasi. Investasi supaya kita mendapatkan future growth atau bahkan growth sekaligus", ujar anggota DEN Arief Anshory Yusuf.
Sejalan dengan Astacita Presiden dan Fokus pada Kesejahteraan
Arief menambahkan bahwa kebijakan bansos yang saat ini dijalankan pemerintah telah selaras dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Selain bansos, pemerintah juga tengah menyiapkan berbagai langkah strategis lainnya seperti program makan bergizi gratis (MBG), deregulasi ekonomi, dan paket stimulus ekonomi untuk kuartal II tahun ini.
APBN 2025 Prioritaskan Perlindungan Sosial
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyampaikan bahwa dari total APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, sebanyak Rp503,2 triliun atau 13,9 persen dialokasikan untuk program perlindungan sosial (perlinsos).
Sementara itu, anggaran untuk sektor kesehatan mencapai Rp218,5 triliun, atau sekitar enam persen dari total belanja negara.
Pemerintah juga telah merancang paket stimulus ekonomi triwulan II dengan total anggaran Rp24,4 triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Rincian Stimulus: Dari BSU hingga Diskon Transportasi
Paket stimulus tersebut mencakup beberapa komponen utama, yaitu:
- Penebalan bansos: Rp11,93 triliun
- Bantuan subsidi upah (BSU): Rp10,72 triliun
- Diskon transportasi (kereta dan kapal laut): Rp0,94 triliun
- Diskon tarif tol: Rp0,65 triliun
- Diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK): Rp0,2 triliun
Febrio menegaskan bahwa pemerintah berharap melalui kombinasi bansos dan stimulus ini, perekonomian pada kuartal II dapat tetap tumbuh dan masyarakat tetap memiliki daya beli yang kuat di tengah berbagai tantangan global.
- Penulis :
- Aditya Yohan