
Pantau - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menekankan pentingnya setiap daerah mengembangkan produk ekonomi kreatif yang khas dan memiliki nilai jual unik berdasarkan potensi lokal masing-masing.
"Jangan sampai tiap kota di Indonesia tampil dengan wajah yang sama, menjual produk yang seragam, dan kehilangan keunikannya masing-masing," katanya dalam diskusi bersama para pegiat ekonomi kreatif di Kota Lama Semarang pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Ia menambahkan, keberagaman budaya dan identitas lokal merupakan kekuatan utama dari ekonomi kreatif Indonesia.
"Justru keberagaman budaya dan identitas lokal itulah yang menjadi kekuatan utama ekonomi kreatif kita," ujarnya.
Pentingnya Strategi, IP, dan Keberlanjutan
Irene menjelaskan bahwa karya kreatif dapat memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikembangkan melalui model bisnis yang tepat dan berkelanjutan.
Ia mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk memahami pentingnya lisensi dan kekayaan intelektual (intellectual property/IP) dalam mendukung pertumbuhan usaha kreatif.
"IP itu bukan cuma soal karya, tetapi juga soal strategi. Kita perlu memikirkan keberlanjutan, distribusi, dan pangsa pasarnya sejak awal," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Irene juga memperkenalkan program Ekraf Hunt, sebuah inisiatif nasional untuk mencari dan mendukung talenta kreatif serta pengembang IP dari berbagai daerah.
Perwakilan komunitas seni, akademisi, pelaku bisnis kreatif, dan kreator muda Semarang menyampaikan bahwa tantangan utama masih seputar akses pembiayaan, literasi IP, dan jaringan distribusi.
Peter Rhian Gunawan, kreator The Redmiller Blood, menyebut pentingnya dukungan yang konsisten dalam pengembangan ekosistem IP.
"Ekosistem IP di Indonesia sebenarnya sangat potensial. Tapi yang paling dibutuhkan saat ini adalah keberlanjutan," katanya.
"Bukan hanya perhatian sesaat, tapi dukungan yang konsisten agar karya lokal bisa tembus ke pasar global tanpa kehilangan identitasnya," tambah Peter.
Kolaborasi dan Kebangkitan Ruang Lokal
Irene juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun usaha kreatif yang berbasis komunitas.
"Kota Lama Semarang adalah contoh nyata bagaimana semangat kolaborasi komunitas mampu menghidupkan kembali ruang yang dulu mati," ucapnya.
Ia menyebut bahwa kreativitas, keberanian, dan kekuatan lokal adalah sumber daya tak kasatmata yang menjadi fondasi arah kebijakan nasional di bidang ekonomi kreatif.
Kementerian Ekonomi Kreatif, lanjutnya, akan terus mendorong pembangunan ekosistem usaha kreatif daerah untuk mengangkat potensi ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan memberdayakan komunitas.
- Penulis :
- Aditya Yohan