
Pantau - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa saat ini hanya tersisa empat perusahaan yang berada dalam antrean untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di pasar modal Indonesia.
"Sisa empat (perusahaan) sekarang (dalam antrean IPO)", ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.
Sedikitnya jumlah antrean IPO disebabkan oleh pendekatan selektif yang diterapkan oleh BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap calon emiten.
Penundaan dan Penolakan Warnai Proses IPO, BEI Dorong Persiapan Matang
Beberapa perusahaan menunda IPO karena menunggu pembaruan laporan keuangan hingga semester I-2025 atau masih menyiapkan dokumen legal dan administratif lainnya.
"Selain itu, terdapat perusahaan yang memang ditolak oleh BEI", ujar Nyoman.
Ia menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh dalam proses IPO, mulai dari kinerja keuangan, tata kelola, manajemen, hingga equity story yang kuat.
BEI mendorong calon emiten untuk mempersiapkan IPO secara matang meskipun membutuhkan waktu lebih lama, demi menjamin kesuksesan jangka panjang.
Keberhasilan IPO dinilai tidak hanya ditentukan oleh struktur penawaran dan waktu pelaksanaan, tetapi juga kesiapan internal perusahaan.
Jumlah IPO Turun, Namun Penghimpunan Dana Tetap Signifikan
Per 20 Juni 2025, tercatat ada 14 perusahaan yang telah sukses melangsungkan IPO dan menghimpun dana sebesar Rp7,01 triliun.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan semester I-2024 yang mencatat 25 perusahaan IPO.
Meski demikian, dalam pekan ini, BEI mencatat akan ada delapan perusahaan yang dijadwalkan melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
Dengan pendekatan selektif dan mendorong kualitas perusahaan, BEI berharap iklim IPO tetap kondusif dan berkelanjutan di tengah dinamika pasar.
- Penulis :
- Aditya Yohan