Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Berpotensi Menguat ke Level 7.000 Didukung Sentimen Global dan Euforia IPO Domestik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

IHSG Berpotensi Menguat ke Level 7.000 Didukung Sentimen Global dan Euforia IPO Domestik
Foto: IHSG Berpotensi Menguat ke Level 7.000 Didukung Sentimen Global dan Euforia IPO Domestik(Sumber: ANTARA FOTO/Fauzan/rwa./aa.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan tren penguatan pada Kamis (10/7/2025), dengan potensi menguji level 6.970 hingga 7.000, didorong oleh sentimen positif dari pasar global dan optimisme terhadap aksi korporasi dalam negeri.

Sentimen The Fed dan Bursa Global Dorong Optimisme

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyatakan bahwa arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve masih menjadi fokus utama pelaku pasar global.

Pelaku pasar menantikan risalah FOMC Minutes dari pertemuan 17–18 Juni, yang dirilis Rabu (09/07) waktu AS, untuk mencari kejelasan lebih lanjut terkait proyeksi pemangkasan suku bunga.

The Fed tetap optimis akan memangkas suku bunga tahun ini, meskipun terjadi perbedaan pandangan di antara para pejabat.

Beberapa pejabat mendukung pemangkasan dimulai secepatnya pada Juli 2025, sementara lainnya menilai pemangkasan belum perlu dilakukan tahun ini.

Di sisi lain, saham sektor teknologi di AS mencatat penguatan signifikan, dipimpin oleh Nvidia, mendorong Nasdaq Composite mencetak rekor penutupan tertinggi.

Sektor chip berbasis AI masih menjadi penggerak utama pasar.

Bursa saham Eropa juga turut menguat:

  • Euro Stoxx 50 naik 1,34 persen
  • FTSE Inggris naik 0,15 persen
  • DAX Jerman naik 1,42 persen
  • CAC 40 Prancis naik 1,44 persen
  • Sementara di Wall Street:
  • S&P 500 naik 0,61 persen menjadi 6.263,52
  • Nasdaq Composite naik 0,95 persen menjadi 20.611,46
  • Dow Jones turun tipis 0,49 persen ke 44.458,30

Euforia IPO dan Aksi Korporasi Picu Optimisme Domestik

Dari dalam negeri, sentimen positif juga datang dari euforia pasar terhadap gelombang penawaran umum perdana saham (IPO) yang berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebanyak delapan perusahaan tercatat melakukan IPO dalam pekan ini, memberikan dorongan psikologis bagi investor ritel dan institusi.

Aksi korporasi individual juga menjadi faktor pendukung tambahan dalam penguatan IHSG.

Namun, tekanan eksternal tetap hadir.

Presiden AS Donald Trump kembali menetapkan tarif baru terhadap tujuh negara, termasuk Filipina dan Brunei, serta mengenakan tarif 50 persen terhadap impor dari Brasil.

Indonesia masih dikenakan tarif 32 persen yang berlaku mulai 1 Agustus 2025, meskipun telah menjalin nota kesepahaman dagang dengan sejumlah perusahaan AS.

Tarif tinggi ini dikhawatirkan dapat menurunkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Sinyal Campuran dari Data Ekonomi Domestik

Sektor otomotif menunjukkan tekanan dengan penurunan penjualan mobil sebesar 22,6 persen secara tahunan pada Juni 2025, setelah sebelumnya turun 15,1 persen pada Mei 2025.

Penurunan dua bulan berturut-turut ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kinerja sektor otomotif dalam semester kedua.

Namun, data penjualan ritel menunjukkan pemulihan dengan pertumbuhan 1,9 persen secara tahunan pada Mei 2025, membaik dari penurunan 0,3 persen pada April.

Peningkatan ini didorong oleh banyaknya hari libur nasional dan keagamaan pada Mei yang mengangkat aktivitas konsumsi rumah tangga.

Penulis :
Aditya Yohan