
Pantau - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kewirausahaan sosial berbasis pemberdayaan dan kemandirian masyarakat sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Umum Ipemi, Ingrid Kansil, menyatakan bahwa sejak awal berdiri, Ipemi konsisten mengembangkan kewirausahaan sosial yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat.
"Dalam pembangunan ekonomi nasional, bukti nyata yang dilakukan, Ipemi konsisten mendorong kewirausahaan sosial", ungkap Ingrid.
Ia menambahkan bahwa kewirausahaan sosial menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan kreativitas dan inovasi, serta penguatan modal sosial.
"Kewirausahaan sosial juga berkontribusi pada pembangunan sosial melalui peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan modal sosial", ujarnya.
Sinergi dengan Kemensos dan Dukungan terhadap Astacita Pemerintahan
Pada Jumat (11/7), Ingrid Kansil bersama Sekretaris Jenderal Ipemi, Nurwahidah Saleh, serta jajaran pengurus lainnya bersilaturahmi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan istrinya, Fatma Saifullah Yusuf, di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi yang telah dibangun sejak 2016 antara Ipemi dan Kemensos dalam hal pemberdayaan masyarakat.
"Kami berdiskusi dengan Gus Ipul dan Ibu Fatma beserta jajaran Kemensos mengenai kelanjutan sinergi yang telah terjalin sejak tahun 2016", ujar Ingrid.
Ia menjelaskan bahwa program-program Ipemi selaras dengan inisiatif Kemensos, seperti model off taker yang memberi akses pasar bagi produk usaha rakyat.
Ingrid juga menyampaikan bahwa Ipemi akan terus berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, pengembangan kewirausahaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penguatan peran aktif perempuan.
"Insya Allah, ke depan kolaborasi ini juga dilakukan bersama Ipemi dalam upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat grassroot, khususnya kaum perempuan dan disabilitas yang lebih produktif dan berdaya", tegasnya.
Lebih lanjut, Ingrid menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia menyebut dua poin utama dalam Astacita yang menjadi perhatian Ipemi, yaitu poin ketiga tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan, serta poin keempat mengenai pengembangan sumber daya manusia dan kesetaraan gender.
Misi tersebut mencakup peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, akses teknologi, serta peran aktif perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas dalam sektor pembangunan nasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf