Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Serap 119 Juta Tenaga Kerja dan Sumbang 61,9 Persen PDB

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Serap 119 Juta Tenaga Kerja dan Sumbang 61,9 Persen PDB
Foto: Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Republik Indonesia Eiza Damanik saat menyampaikan sambutan pembukaan KUKM Festival 2025 di Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Babel (sumber: ANTARA/Aprionis)

Pantau - Kementerian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Republik Indonesia menyebutkan bahwa saat ini terdapat 65,5 juta pelaku UMKM di Indonesia yang telah menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja atau sekitar 97 persen dari total angkatan kerja nasional.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Eiza Damanik, mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya pada pembukaan Koperasi Usaha Kecil Menengah Festival (KUKM Fest) 2025 yang digelar di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Keberadaan UMKM ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional," ungkapnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa UMKM berkontribusi sebesar 61,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Tantangan yang Dihadapi UMKM

Meskipun memberikan kontribusi besar, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan mendasar yang menghambat pertumbuhan mereka.

Tantangan tersebut antara lain adalah produktivitas yang masih rendah, keterbatasan akses pembiayaan, digitalisasi yang belum merata, serta lemahnya jejaring pasar.

Untuk menjawab permasalahan ini, pemerintah merumuskan berbagai strategi dan solusi prioritas guna mendorong penguatan sektor UMKM secara menyeluruh.

Solusi Prioritas Pemerintah

Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyediakan akses pembiayaan murah dan inklusif melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Target program KUR tahun ini ditujukan kepada 2,34 juta debitur, dengan total pembiayaan yang ditetapkan mencapai Rp300 triliun.

Di samping itu, Kementerian UMKM juga fokus pada penguatan sumber daya manusia dan peningkatan produktivitas melalui program inkubasi bisnis, pelatihan berbasis kompetensi, standarisasi produk, serta pendampingan sertifikasi halal dan izin edar.

Untuk meningkatkan akses pasar, baik domestik maupun ekspor, Kementerian UMKM menggandeng lintas sektor dan mendorong pembentukan klasterisasi pengusaha UMKM di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Bangka Belitung.

"Semua langkah ini tidak akan berhasil tanpa sinergi yang nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, perguruan tinggi, asosiasi bisnis hingga komunitas makro," ia mengungkapkan.

Penulis :
Arian Mesa