
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur, khususnya sektor transportasi, merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.
"Infrastruktur, terutama transportasi, adalah salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional," tegas AHY saat membuka Indonesia Railway Conference 2025 yang mengusung tema Railway Transformation for Innovation and Sustainable Development di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.
Menurut AHY, transportasi memiliki peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan daerah, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kereta Api Jadi Pilar Transportasi Efisien dan Ramah Lingkungan
Pemerintah Indonesia terus berinvestasi dalam pembangunan konektivitas nasional dari Sumatera hingga Papua untuk mempercepat pergerakan barang dan orang serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif di seluruh wilayah kepulauan.
AHY menekankan bahwa sektor perkeretaapian dan maritim memiliki peran strategis sebagai pilar sistem transportasi nasional yang efisien, terjangkau, dan berkelanjutan, khususnya karena memiliki emisi karbon yang rendah.
Ketika sistem jaringan jalan mulai mengalami kemacetan dan keterbatasan, sistem kereta api dinilai memiliki keunggulan kompetitif yang nyata.
Dengan kemajuan teknologi, sistem kereta api kini menjadi moda transportasi yang lebih cepat, aman, hemat energi, dan ramah lingkungan.
AHY memaparkan tiga kekuatan utama sektor perkeretaapian dibandingkan dengan moda transportasi lainnya:
- Kapasitas dan ketepatan waktu: Satu kereta barang dapat membawa muatan setara 300 truk, sementara satu layanan penumpang mampu menampung lebih dari 1.000 orang.
- Tingkat ketepatan tinggi: Pada musim libur Idul Fitri 2025, kereta api mencatat tingkat ketepatan waktu keberangkatan sebesar 99,69 persen dan ketepatan waktu kedatangan mencapai 97,23 persen.
- Efisiensi energi: Kereta api mampu menempuh sekitar 200 km per liter bahan bakar, sedangkan truk hanya menempuh 57 km per liter, menjadikan kereta api tiga hingga empat kali lebih efisien secara energi.
"Terakhir, kereta api lebih ramah lingkungan terutama dalam hal emisi karbon yang dihasilkannya," tutup AHY.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf