billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekspor Produk Bali Senilai Rp5,7 Miliar ke Hongkong: Mendag Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ekspor Produk Bali Senilai Rp5,7 Miliar ke Hongkong: Mendag Dorong UMKM Tembus Pasar Global
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam pelepasan produk ekspor dari Bali ke Hongkong di Denpasar (sumber: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Pantau - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk unggulan asal Bali senilai 350 ribu dolar AS atau sekitar Rp5,7 miliar ke Hongkong, sebagai bagian dari program nasional UMKM Bisa Ekspor.

Produk Vanila, Kayu Manis, dan Madu Tembus Pasar Hongkong

Ekspor tersebut meliputi produk vanila, kayu manis, dan madu yang dikumpulkan dan dikemas oleh CV Naralia Grup Indonesia, sebuah perusahaan eksportir yang aktif membina pelaku UMKM dan menghubungkan mereka dengan pasar internasional.

Program UMKM Bisa Ekspor sendiri dirancang untuk memberdayakan rakyat kecil dari tingkat kabupaten, kota, kelurahan, hingga desa agar mampu menembus pasar luar negeri melalui peningkatan kapasitas dan akses pasar.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyoroti keberhasilan CV Naralia Grup Indonesia sebagai contoh nyata sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan pasar global.

"Ibu Lia ini bisa presentasi ke perwakilan kita di Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang tugasnya menjual produk ekspor kita, ada di 33 negara, kemudian setelah presentasi, perwakilan kita mencarikan pembeli, setelah dapat bisa business matching," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa vanila, kayu manis, dan madu hanyalah sebagian kecil dari potensi ekspor Bali yang masih sangat besar.

"Kita punya produk banyak, cuma produk kita kualitasnya mungkin belum kualitas untuk ekspor," ia mengungkapkan, seraya menekankan pentingnya standarisasi dalam pengemasan dan pemasaran produk UMKM.

Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang belum memahami standar internasional dalam proses ekspor.

"Kita harus juga bantu perwakilan kita ITPC yang jualan, kalau produk kita tidak bagus, mereka juga tidak bisa mencari pembeli di lapangan seperti vanila, kayu manis, dan madu ini," ujarnya.

Pemprov Bali Dorong Ekspor Produk Lokal Potensial

Gubernur Bali Wayan Koster turut hadir dalam pelepasan ekspor tersebut dan menyatakan bahwa ekspor produk Bali ke luar negeri bukanlah hal baru.

"Ini ekspor yang ke sekian, tempo hari saya lepas ekspor vanila juga luar biasa, kemudian cokelat sampai ke Eropa, bahkan garam tradisional lokal Bali bagus sekali digunakan di hotel-hotel, rasanya sangat kuat," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bali, menurut Koster, terus mendorong kegiatan ekspor karena produk lokal Bali memiliki daya saing tinggi dan masyarakatnya memiliki keterampilan dalam pengolahan.

Produk-produk lain yang juga berpotensi ekspor menurutnya adalah beras, kopi, dan arak Bali, yang kini telah dilegalkan untuk konsumsi internasional berkat peraturan gubernur.

Namun, Gubernur Koster mengakui masih ada tantangan yang dihadapi, terutama pada aspek regulasi yang dinilai belum cukup berpihak pada produk lokal.

Secara nasional, dari 609 UMKM yang telah disiapkan untuk kegiatan ekspor, baru 40 yang berhasil menembus pasar internasional.

Mendag Budi Santoso berharap jumlah tersebut akan terus bertambah seiring meningkatnya pembinaan dan pendampingan kepada UMKM.

Penulis :
Arian Mesa