billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Airlangga: Afirmasi Peringkat Kredit BBB dari S&P Cerminkan Kepercayaan Global terhadap Ekonomi Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Airlangga: Afirmasi Peringkat Kredit BBB dari S&P Cerminkan Kepercayaan Global terhadap Ekonomi Indonesia
Foto: (Sumber: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Kamis (31/7/2025) (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian))

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa afirmasi peringkat kredit Indonesia pada level BBB oleh lembaga pemeringkat internasional S&P Global mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia.

Afirmasi tersebut diumumkan oleh S&P Global pada Selasa, 29 Juli 2025, dengan peringkat jangka panjang tetap di level BBB dan jangka pendek di A-2, serta outlook stabil.

Disiplin Fiskal dan Hilirisasi Jadi Penopang Kepercayaan

Airlangga menegaskan bahwa keputusan afirmasi tersebut merupakan pengakuan atas konsistensi pemerintah dalam menjaga disiplin fiskal dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

"Hal ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kesinambungan disiplin fiskal Indonesia dan prospek ekonomi yang tetap positif, meskipun menghadapi ketidakpastian eksternal yang meningkat," ujarnya.

S&P menilai bahwa pemerintah Indonesia akan terus menjaga defisit anggaran tahunan dalam batas maksimal tiga persen dari produk domestik bruto (PDB), sebagaimana telah diatur dalam kebijakan fiskal nasional.

Lembaga pemeringkat tersebut juga mencatat bahwa strategi pembangunan industri berbasis komoditas dan investasi di sektor hilir akan memperkuat ketahanan eksternal Indonesia dalam jangka dua hingga tiga tahun mendatang.

Pertumbuhan Ekonomi Didukung Permintaan Domestik dan Investasi SWF

Dalam laporan tersebut, S&P memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat di kisaran lima persen per tahun untuk dua hingga tiga tahun ke depan.

Namun, pada tahun 2025, pertumbuhan diperkirakan sedikit melambat seiring dengan penurunan belanja infrastruktur pemerintah.

Meski demikian, permintaan domestik dinilai akan tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi, didukung oleh berbagai program strategis pemerintah.

Program-program tersebut antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan tiga juta rumah, serta potensi investasi dari Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara.

Seluruh inisiatif ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sekaligus meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf