Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PT Adaro Indonesia Tampilkan 40 UMKM Binaan di Kalsel Expo 2025

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

PT Adaro Indonesia Tampilkan 40 UMKM Binaan di Kalsel Expo 2025
Foto: Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin (keempat kanan) dan jajaran Pemprov Kalsel mengunjungi stan UMKM binaan PT Adaro Indonesia pada kegiatan Kalsel Expo 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (sumber: ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Pantau - PT Adaro Indonesia memasarkan produk dari 40 pelaku UMKM binaan pada Kalsel Expo 2025 di Banjarbaru yang berlangsung pada 10–15 Agustus 2025.

Produk Lokal Kalsel Meriahkan Pameran

Sebanyak 14 UMKM berasal dari Kabupaten Tabalong dan 26 UMKM dari Kabupaten Balangan.

"Sebanyak 40 pelaku usaha ini adalah UMKM binaan Adaro, 14 UMKM dari Kabupaten Tabalong dan 26 UMKM dari Kabupaten Balangan," ujar Muhammad Arief Munadi, Supervisor Bidang Ekonomi CSR PT Adaro Indonesia.

UMKM tersebut merupakan bagian dari ratusan UMKM yang telah dibina Adaro di Kalimantan Selatan melalui program pembinaan dan pelatihan selama beberapa tahun terakhir.

"Ada ratusan UMKM yang telah kami bina melalui kolaborasi dengan berbagai mitra," kata Arief.

Produk yang dipasarkan meliputi makanan, minuman, kerajinan tangan, pakaian Sasirangan, produk kesehatan dan obat-obatan herbal, serta berbagai produk lain dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik.

Program Pemberdayaan UMKM dan Perluasan Pasar

Program pemberdayaan yang rutin digelar adalah Adaro Spectapreneur, yang sudah diadakan enam kali di Tabalong dan dua kali di Balangan.

Program tersebut menyeleksi ratusan pelaku UMKM, memberikan penghargaan dan modal usaha kepada pemenang, serta menjadikan peserta non-pemenang sebagai UMKM binaan.

Awalnya program bekerja sama dengan perangkat daerah yang membidangi UMKM, kini melibatkan pemerintah daerah secara umum dan pihak swasta.

Adaro berencana mengembangkan Adaro Spectapreneur ke Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Barito Timur dan Barito Utara.

Arief menyebut kolaborasi ini bertujuan agar semua pemangku kepentingan terlibat memajukan UMKM lokal.

Pemasaran produk UMKM diarahkan tidak hanya untuk mengenalkan produk, tetapi juga meningkatkan kelas usaha, memastikan izin BPOM, dan label halal.

"Misal kami berkolaborasi dengan BPOM agar UMKM lokal dipermudah dan terbantu cara mengurus izin edar, sehingga produk bisa dipasarkan lebih luas," ujar Arief.

UMKM yang naik kelas diharapkan dapat menembus pasar domestik maupun mancanegara.

Pelatihan yang diberikan meliputi wirausaha, pengelolaan keuangan, serta pemanfaatan Bisnis Model Canvas (BMC).

"Di Kalsel Expo 2025, para pelaku UMKM bisa mengenalkan produknya ke mancanegara, karena kegiatan ini juga dihadiri masyarakat dari luar Kalsel," kata Arief.

Penulis :
Shila Glorya