HOME  ⁄  Ekonomi

Bulog Optimalkan Aset Rp53 Triliun, Luncurkan Kawasan Bisnis Biloft di Kelapa Gading

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bulog Optimalkan Aset Rp53 Triliun, Luncurkan Kawasan Bisnis Biloft di Kelapa Gading
Foto: (Sumber: Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memberi sambutan dalam peluncuran 'Beloft' Kawasan Bulog Business District di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025). ANTARA/Harianto.)

Pantau - Perum Bulog memastikan pengelolaan aset senilai Rp53 triliun dilakukan secara optimal dan sesuai regulasi pemerintah, dengan tujuan memberikan keuntungan nyata bagi bangsa serta menjaga akuntabilitas dan transparansi pemanfaatannya.

Aset Bernilai Besar untuk Kepentingan Negara

Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan bahwa aset Bulog yang belum termanfaatkan akan direvitalisasi dan dikembangkan menjadi kawasan bisnis strategis.

"Aset kita itu nominalnya kalau dirupiahkan Rp53 triliun, bayangin. Jadi asetnya Bulog itu totalnya 53 triliun, betapa besarnya aset tersebut, ini sayang kalau aset-aset kita ini tidak diberdayakan. Namun pemberdayaan aset ini semua kembali untuk keuntungan bangsa dan negara," ujarnya.

Ia menekankan seluruh pemanfaatan aset Bulog mengikuti aturan pemerintah, termasuk regulasi Kementerian Keuangan, untuk memastikan pengelolaan tidak menyalahi prosedur hukum.

Bulog juga membuka ruang kolaborasi dengan pengusaha di seluruh Indonesia agar aset yang belum termanfaatkan bisa dikembangkan secara transparan dan berorientasi pada peningkatan ekonomi.

"Silakan teman-teman pengusaha dari seluruh tanah air bisa bersinergi dengan Bulog untuk mengembangkan aset-aset tersebut sesuai dengan aturan dan ketentuan pemerintah, khususnya dari Kementerian Keuangan. Sehingga tidak menyalahi prosedur-prosedur hukum yang berlaku," kata Rizal.

Revitalisasi Gudang Menjadi Kawasan Bisnis

Salah satu langkah konkret adalah merevitalisasi eks Gudang Goro di Kelapa Gading menjadi kawasan bisnis modern bernama Biloft atau Bulog Business District.

Rizal menyebut kawasan ini berdiri di atas lahan empat hektar, dengan dua hektar telah termanfaatkan dan dua hektar lainnya masih terbuka untuk pengembangan.

"Jadi Bulog Business District ini akan menggaung ke seluruh Indonesia. Jadi semua titik-titik nanti yang kita kembangkan, text line-nya adalah Bulog Business District," jelasnya.

"Sehingga orang di mana-mana kalau ke daerah tahunya Bulog Business District. Jadi betul-betul menjadi ikon, menjadi ikon yang baru," tambahnya.

Bulog juga memiliki divisi khusus yang menangani aset belum termanfaatkan, memfasilitasi komunikasi dengan pengusaha, serta menyiapkan daftar lahan potensial untuk dikerjasamakan.

Dengan pengelolaan berbasis keputusan direksi dan izin pimpinan, Bulog memastikan aset tetap transparan dan berorientasi pada kepentingan negara, bukan keuntungan pribadi atau kelompok.

Bulog berharap langkah optimalisasi ini mampu menciptakan nilai tambah ekonomi berkelanjutan, sekaligus melibatkan pemerintah, swasta, TNI, hingga Polri untuk menjaga aset vital agar berfungsi maksimal dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf

Terpopuler