Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Analis Perkirakan Rupiah Melemah Imbas Perpanjangan Gencatan Tarif AS–China

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Analis Perkirakan Rupiah Melemah Imbas Perpanjangan Gencatan Tarif AS–China
Foto: (Sumber: Petugas perbankan menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/aa.)

Pantau - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS seiring rebound mata uang Negeri Paman Sam setelah Presiden AS Donald Trump memperpanjang gencatan perang tarif dengan China selama 90 hari.

Dampak Perpanjangan Gencatan Tarif

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound menyusul diperpanjangnya penundaan tarif pada China untuk 90 hari,” kata Lukman.

Tanpa perpanjangan, produk China yang masuk ke AS akan dikenakan tarif tambahan 24 persen mulai Selasa (12/8).

Keputusan perpanjangan ini diambil setelah pembicaraan tingkat tinggi di Stockholm, Swedia, akhir Juli lalu.

Pada Mei, AS dan China sepakat menahan tarif tinggi yang saling diberlakukan sebagai hasil kesepakatan di Jenewa pada putaran pertama perundingan.

Saat ini AS memberlakukan tarif 10 persen dari rencana kenaikan 34 persen untuk seluruh impor dari China di bawah skema tarif “timbal balik”, sementara 24 persen sisanya masih dirundingkan.

China juga mempertahankan tarif 10 persen untuk seluruh barang impor dari AS, dengan sisa 24 persen masih dalam negosiasi.

Faktor Tekanan Tambahan bagi Rupiah

“Dampak tarif lebih besar pada dolar AS (karena) dampaknya pada ekonomi AS lebih besar,” ucap Lukman.

Selain faktor perang tarif, pelemahan rupiah juga dipicu antisipasi investor terhadap data inflasi AS yang diperkirakan naik, dengan inflasi umum meningkat ke 2,8 persen dari 2,7 persen, dan inflasi inti naik ke 3 persen dari 2,9 persen.

Pada pembukaan perdagangan Selasa di Jakarta, rupiah tercatat melemah 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.289 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.280 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Yusuf