
Pantau - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyatakan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal II 2025 menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan.
Pernyataan tersebut merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12% secara year-on-year (yoy), meningkat dibanding kuartal I 2025 yang tumbuh 4,87%.
Konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama pertumbuhan, mencatat kenaikan sebesar 4,97%, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 4,93%.
Transisi Pemerintahan Jadi Faktor Pendorong
Said menilai capaian ini merupakan hasil dari transisi pemerintahan yang baru berjalan hampir 10 bulan.
Menurutnya, arah kebijakan yang diambil pemerintah telah memberikan dampak positif terhadap geliat ekonomi nasional.
Ia optimistis bahwa strategi fiskal yang bersifat counter-cyclical — yakni mendorong belanja agar dampaknya langsung dirasakan masyarakat — akan memperkuat tren pemulihan ekonomi.
Untuk APBN 2026, Said memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5,3–5,4%, mendekati batas atas proyeksi pemerintah.
Proyeksi Penerimaan Negara dan Defisit Anggaran
Said juga mengungkapkan bahwa proyeksi penerimaan negara tahun 2026 diperkirakan mencapai Rp3.145 hingga Rp3.147 triliun.
Jumlah ini tidak jauh berbeda dari postur yang telah disepakati oleh Banggar DPR.
Sementara itu, defisit anggaran diperkirakan berada di batas bawah, yakni sebesar 2,48% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
- Penulis :
- Ahmad Yusuf