billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Syahrul Aidi: Ketahanan Pangan Harus Didukung Infrastruktur dan Kemandirian Nasional yang Menyeluruh

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Syahrul Aidi: Ketahanan Pangan Harus Didukung Infrastruktur dan Kemandirian Nasional yang Menyeluruh
Foto: (Sumber: Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syahrul Aidi. ANTARA/HO-Komisi I DPR RI)

Pantau - Anggota Komisi I DPR RI, Syahrul Aidi, menegaskan bahwa program ketahanan pangan nasional memerlukan dukungan infrastruktur penunjang yang kuat, seperti teknologi, informasi, serta alat utama sistem persenjataan (alutsista), demi mendorong kemandirian bangsa secara menyeluruh.

Pertahanan Pangan Jadi Pilar Strategis Kemerdekaan Modern

Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Syahrul menyatakan bahwa makna kemerdekaan tidak lagi sebatas bebas dari penjajahan kolonial, tetapi mencakup kemandirian dalam berbagai bidang strategis seperti pangan, teknologi, ekonomi, dan sumber daya manusia.

Ia mencontohkan keberhasilan China dalam menghadapi tekanan perdagangan internasional karena telah mampu mandiri di banyak sektor vital.

Syahrul juga mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memperluas konsep pertahanan dari aspek militer menjadi pertahanan pangan.

"Ketika kita mampu memproduksi yang kita konsumsi, kita akan mandiri dan merdeka. Ketika kita mampu memproduksi yang dikonsumsi orang lain, kita akan maju. Tapi, jika kita tidak mampu memproduksi apa yang kita konsumsi sendiri, kita akan terjajah," ujarnya.

Ia menekankan bahwa pangan adalah kebutuhan asasi yang menentukan kedaulatan bangsa.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi agraris yang besar sehingga berpeluang tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi eksportir pangan bagi negara lain.

Infrastruktur Dasar Harus Tetap Jadi Prioritas

Syahrul Aidi mendukung rencana Kementerian Pertahanan untuk membentuk batalion khusus pangan sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional.

Namun ia mengingatkan agar fokus pada ketahanan pangan tidak mengesampingkan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan.

"Jangan kaku menafsirkan kebijakan pertahanan pangan hingga mengorbankan kebutuhan dasar lain," tegasnya.

Ia juga mengkritik sejumlah kementerian yang dinilai kurang responsif terhadap aspirasi masyarakat terkait pembangunan infrastruktur dasar yang tidak langsung berhubungan dengan ketahanan pangan.

Menurut Syahrul, infrastruktur dasar tetap memiliki peran penting sebagai penopang aktivitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap kebijakan ketahanan pangan Presiden Prabowo harus diiringi dengan pembangunan kemandirian nasional secara menyeluruh, mencakup berbagai sektor strategis, dan tetap mengakomodasi kebutuhan vital masyarakat di berbagai daerah.

Penulis :
Ahmad Yusuf