billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Cukai Minuman Alkohol di Bali Capai Rp511,1 Miliar, Jadi Penopang Terbesar Penerimaan Semester I 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Cukai Minuman Alkohol di Bali Capai Rp511,1 Miliar, Jadi Penopang Terbesar Penerimaan Semester I 2025
Foto: Sejumlah minuman beralkohol dijual di salah satu toko modern daerah pariwisata di Kabupaten Gianyar, Bali (sumber: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Pantau - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) di Bali mencapai Rp511,1 miliar selama semester I 2025.

Capaian tersebut naik 6,47 persen dibandingkan periode sama tahun 2024 yang hanya Rp480,1 miliar.

"Capain itu naik 6,47 persen dibandingkan periode sama 2024 yang mencapai Rp480,1 miliar," ungkap Kepala Perwakilan Kemenkeu Bali Darmawan di Denpasar, Selasa.

Porsi Produksi Minuman Alkohol

Peningkatan penerimaan cukai minuman beralkohol didorong oleh kenaikan produksi MMEA secara tahunan yang mencapai 6,6 persen hingga Juni 2025.

Porsi produksi minuman alkohol terbagi menjadi 19,75 persen golongan A dengan kadar alkohol hingga lima persen, 26,48 persen golongan B dengan kadar 5–20 persen, dan 53,76 persen golongan C dengan kadar alkohol 20–45 persen.

Dengan capaian Rp511,1 miliar, cukai alkohol menjadi penyumbang terbesar realisasi semester I 2025 sektor cukai yang mencapai Rp521,41 miliar.

Sebaliknya, penerimaan cukai dari hasil tembakau tercatat hanya Rp7,2 miliar, turun dari Rp10,4 miliar pada periode sama 2024.

Sementara itu, penerimaan cukai dari sektor lainnya mencapai Rp3,1 miliar, naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp1,2 miliar.

Target dan Dukungan Sektor Pariwisata

Pemerintah optimistis target penerimaan cukai Bali tahun 2025 sebesar Rp1,35 triliun dapat tercapai seiring perkembangan positif sektor pariwisata.

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat kunjungan wisatawan asing ke Bali pada 2023 mencapai 5,27 juta orang, meningkat menjadi 6,3 juta orang pada 2024, dan sudah menembus 3,28 juta orang pada semester I 2025.

Selain itu, penerimaan bea masuk selama enam bulan pertama 2025 mencapai Rp64,6 miliar dari target Rp122,2 miliar.

Namun, pertumbuhan bea masuk diperkirakan melambat akibat penurunan impor beras untuk mendukung program swasembada pangan.

Secara keseluruhan, target penerimaan bea dan cukai di Bali tahun 2025 sebesar Rp1,47 triliun, dengan realisasi baru Rp586 miliar atau 39,6 persen hingga pertengahan tahun.

Penulis :
Arian Mesa