Pantau - Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) menerima 37 usulan pembangunan kawasan Pawitandirogo di Jawa Timur yang diajukan oleh lima daerah, yakni Pacitan, Ngawi, Magetan, Kota dan Kabupaten Madiun, serta Ponorogo.
Usulan Pembangunan dan Sinergi Daerah
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut usulan pembangunan tersebut mencakup percepatan infrastruktur, penguatan sumber daya manusia, peningkatan layanan kesehatan, serta program ekonomi kerakyatan.
"Setiap kabupaten/kota di kawasan Pawitandirogo ini punya potensi berbeda-beda. Jika kompak dan solid, Pawitandirogo bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur," ungkap AHY.
Ia menekankan pentingnya sinergisitas antar daerah dalam pembangunan.
"Dengan orkestrasi yang baik, pembangunan lintas kabupaten/kota di kawasan Pawitandirogo bisa terintegrasi dan membuka lebih banyak peluang investasi," ia mengungkapkan.
Forum sarasehan digelar untuk membahas peluang pembangunan yang meliputi infrastruktur, pariwisata, hingga penguatan UMKM.
Pemerintah pusat juga menyiapkan dukungan melalui program inpres jalan daerah dan inpres irigasi yang diharapkan dapat mendongkrak produktivitas pertanian serta kesejahteraan petani.
"Diharapkan melalui forum ini muncul aksi nyata yang konkrit terutama dalam perumusan kebijakan pembangunan dan pengembangan kewilayahan dari sektor infrastruktur, termasuk potensi yang ada seperti pariwisata, UMKM, dan berbagai sektor, termasuk dalam rangka mewujudkan semangat Astacita, swasembada pangan, swasembada energi, industri, termasuk mengembangkan ekonomi kreatif," tambah AHY.
Kontribusi Ekonomi dan Dukungan Pemprov Jatim
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menuturkan kawasan Pawitandirogo memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan.
Ia menjelaskan perdagangan menyumbang 23,87 persen, pertanian 18,78 persen, dan pengolahan 11,31 persen terhadap perekonomian.
"Luasan wilayah Pawitandirogo mencapai 5.400 kilometer persegi. Jadi ini adalah kawasan yang signifikan luasnya, sehingga kami berharap memiliki strategi pembangunan yang lebih terfokus dengan area ini," kata Emil.
Pemprov Jatim menegaskan kesiapannya untuk menyelaraskan langkah pembangunan di kawasan tersebut bersama pemerintah pusat dan daerah.
Sarasehan dihadiri Menko IPK AHY, Wakil Gubernur Jawa Timur, Sesmenko Perekonomian, Kepala BPK RI, pimpinan daerah se-eks Keresidenan Madiun, jajaran, serta forkopimda setempat.
- Penulis :
- Shila Glorya
