
Pantau - Nilai tukar rupiah menguat sebesar 28 poin atau sekitar 0,17 persen pada pembukaan perdagangan hari Senin, 1 September 2025 di Jakarta, menjadi Rp16.472 per dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan Tipis Setelah Melemah Sebelumnya
Sebelumnya, rupiah berada di posisi Rp16.500 per dolar AS.
Penguatan ini terjadi di tengah sentimen global yang masih bergejolak, menyusul pertumbuhan pesat ekonomi Amerika Serikat yang sempat menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Bank Indonesia (BI) mencatat adanya arus modal asing keluar bersih sebesar Rp250 miliar pada periode 25–28 Agustus 2025.
Kondisi ini turut memengaruhi pergerakan rupiah sepanjang pekan lalu, meski pada awal pekan ini menunjukkan tanda penguatan.
Pasar Masih Waspadai Tekanan Eksternal dan Domestik
Selain faktor eksternal, pasar juga mewaspadai potensi tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah apabila ketegangan demonstrasi yang terjadi di beberapa daerah berlanjut.
"Sentimen domestik tetap menjadi perhatian pelaku pasar, terutama jika demonstrasi tidak mereda dalam waktu dekat," ungkap analis pasar uang yang enggan disebutkan namanya.
Meski demikian, penguatan rupiah pada pembukaan perdagangan ini menunjukkan adanya respons positif dari pelaku pasar terhadap stabilitas makroekonomi dalam negeri.
- Penulis :
- Aditya Yohan