Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa akibat dinamika sosial dan politik yang terjadi selama pekan lalu.
Ia menyebut peristiwa yang melanda sejumlah daerah di Indonesia sebagai pukulan berat bagi bangsa, terutama di tengah upaya membangun ekonomi nasional yang kuat dan berdaulat.
"Saya memahami jika terdapat kekhawatiran serta ketidakpastian yang saat ini dirasakan oleh masyarakat. Namun, kami harap masyarakat tidak perlu khawatir", ungkapnya.
Bela Sungkawa untuk Korban Sipil, Pemerintah Minta Heningkan Cipta
Airlangga menyampaikan belasungkawa khusus kepada para korban yang tewas dalam rentetan kericuhan, sebagian besar merupakan masyarakat sipil yang bahkan bukan peserta aksi unjuk rasa.
Korban yang disebutkan secara khusus antara lain:
- Ojek Online Jakarta Affan Kurniawan
- Pegawai DPRD Makassar Sarina Wati
- Pegawai DPRD Makassar Syaiful Akbar
- Pegawai DPRD Makassar Muhammad Akbar Basri
- Anggota Satpol PP Kota Makassar Budi Haryadi
- Ojek Online Makassar Rusdamdiansyah
- Tukang Becak Surakarta Sumari
- Mahasiswa Yogyakarta Rheza Shendy Pratama
"Dan untuk itu, marilah kita sama-sama mengheningkan cipta dan bagi yang beragama Islam, mari kita bacakan Al-Fatihah", ucapnya dalam pernyataan resmi.
Aksi Ricuh di Berbagai Daerah, Presiden Instruksikan Stabilitas Dijaga
Aksi unjuk rasa yang terjadi dari Kamis (28/8) hingga Minggu (31/8) di berbagai daerah berujung ricuh dan anarkis di sejumlah lokasi.
Kericuhan menyebabkan jatuhnya sejumlah korban jiwa, yang sebagian besar merupakan warga sipil yang tidak terlibat langsung dalam aksi demonstrasi.
Sebagai respons, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menginstruksikan TNI dan Polri untuk tetap solid dalam menjaga stabilitas nasional.
Presiden juga menekankan agar aparat yang bertugas di lapangan mengedepankan perlindungan terhadap masyarakat di tengah eskalasi unjuk rasa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf
