HOME  ⁄  Ekonomi

Prudential Syariah dan Muhammadiyah Dorong Literasi Keuangan Syariah bagi Perempuan Indonesia

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Prudential Syariah dan Muhammadiyah Dorong Literasi Keuangan Syariah bagi Perempuan Indonesia
Foto: Islamic Organization Partnership Prudential Syariah Nurofiq (kedua dari kiri) dan Ketua MPW Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. Amirsyah Tambunan, M.ag (ketiga dari kiri) berfoto bersama usai pembukaan program Literasi Keuangan syariah dan Kesehatan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta (sumber: Prudential Syariah)

Pantau - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) bersama Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPW PP Muhammadiyah) meluncurkan program edukasi untuk memperkuat literasi keuangan syariah bagi perempuan Indonesia melalui kegiatan bertajuk "Perencanaan Keuangan Keluarga Berbasis Syariah: Solusi Proteksi dan Investasi untuk Masa Depan Perempuan" di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta.

Perempuan sebagai Penggerak Ekonomi

Fokus utama kolaborasi ini adalah memberdayakan perempuan agar lebih melek keuangan syariah sekaligus mendapatkan akses perlindungan finansial yang inklusif.

Nurofiq, Islamic Organization Partnership Prudential Syariah, menyatakan, "Perempuan, terutama ibu, memiliki peran mulia dalam memajukan perekonomian bangsa yang dimulai dari keluarga. Kami ingin memastikan perempuan Indonesia mendapat bekal literasi dan akses keuangan, khususnya berbasis syariah secara memadai."

Peran perempuan dalam perekonomian nasional memang signifikan. Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2024 mencatat jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi 61,07 persen terhadap PDB. Dari jumlah tersebut, lebih dari 64 persen UMKM atau sekitar 41 juta pelaku usaha dikelola oleh perempuan.

Kesenjangan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

Meski demikian, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2025 masih menunjukkan adanya kesenjangan.

Literasi keuangan perempuan tercatat 65,58 persen, lebih rendah dibanding laki-laki yang mencapai 67,32 persen.

Literasi keuangan syariah baru berada pada angka 43,42 persen, sedangkan inklusi keuangan syariah hanya 13,41 persen, jauh tertinggal dibandingkan keuangan konvensional.

Nurofiq menegaskan, "Kami ingin memastikan perempuan Indonesia mendapatkan akses yang setara untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi syariah nasional."

Harapan dari Program Edukasi

Melalui program edukasi ini, Prudential Syariah berharap dapat menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia dengan solusi asuransi syariah yang inklusif dan mendorong perempuan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi syariah.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 200 peserta Muslimah yang berasal dari Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Kolaborasi antara Prudential Syariah dan PP Muhammadiyah ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penulis :
Arian Mesa