
Pantau - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menegaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan harga pakan ternak dan melindungi peternak dalam negeri dari dampak lonjakan harga jagung.
Langkah Antisipatif Kementan
"Sejumlah langkah antisipatif sudah disiapkan mulai dari imbauan kepada industri pakan agar tidak menaikkan harga, pemetaan peternak calon penerima cadangan jagung pemerintah, hingga mempertemukan kelompok tani dengan pemasok jagung," ungkap Agung di Jakarta.
Ketersediaan jagung untuk pakan ternak menjadi perhatian serius Kementan menyusul lonjakan harga di sejumlah sentra produksi dalam sebulan terakhir yang dinilai berpotensi membebani peternak unggas, baik skala kecil maupun besar.
Kementerian Pertanian juga melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Badan Pangan Nasional, guna menjaga stabilitas pasokan jagung di tengah meningkatnya kebutuhan pakan unggas.
Upaya tersebut turut diperkuat dengan kolaborasi bersama Satgas Pangan untuk memastikan distribusi jagung berjalan lancar sekaligus mencegah praktik penimbunan oleh oknum pengepul maupun pedagang.
Agung menegaskan langkah ini dilakukan agar pasokan jagung tetap terjaga, biaya produksi pakan tidak melonjak tinggi, dan masyarakat bisa tetap mengakses pangan asal unggas dengan harga yang terjangkau.
Peran Kolaborasi dan Data Harga
Selain itu, Kementan menjalin koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, asosiasi peternak, serta pelaku usaha untuk merumuskan solusi bersama menghadapi kenaikan harga jagung.
Menurut Agung, kunci penyelesaian masalah ini adalah kebersamaan seluruh pihak, baik petani jagung, pelaku usaha pakan, maupun peternak unggas, dalam menjaga kelancaran produksi dan distribusi.
Ia menegaskan kesejahteraan peternak dan akses masyarakat terhadap protein hewani terjangkau tetap menjadi prioritas, sejalan dengan visi ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyatakan bahwa aspirasi peternak sudah direspons pemerintah melalui penyaluran cadangan jagung pemerintah lewat program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) jagung.
"Saya minta teman-teman peternak untuk bersabar. Semua keluhan sudah ditindaklanjuti dan direspons. Tidak ada yang instan, semua melalui proses sesuai aturan. Jadi mari kita kawal bersama agar kondisi tetap kondusif," ujarnya.
Berdasarkan data Panel Harga Bapanas pada Minggu pukul 13.40 WIB di Jakarta, harga jagung tingkat konsumen tercatat Rp6.602 per kg, turun dari Rp6.623 per kg sebelumnya.
Sementara itu, harga jagung pipilan kering di tingkat produsen tercatat Rp5.511 per kg, naik dari Rp5.500 per kg pada hari sebelumnya.
- Penulis :
- Shila Glorya