
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam program hilirisasi kemenyan melalui pengembangan dan produksi minyak atsiri, sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal dan daya saing global.
"Hilirisasi kemenyan memberikan nilai tambah lebih tinggi sekaligus memperkuat daya saing IKM di daerah penghasil. Ini terus kami dorong sejalan dengan agenda hilirisasi sumber daya alam yang digagas pemerintah saat ini," ujar Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita, Selasa (16/9/2025).
Kemenyan Indonesia Diminati Pasar Global
Reni menjelaskan bahwa pada awalnya getah kemenyan hanya digunakan untuk kebutuhan ritual dan wewangian tradisional.
Namun kini, pemanfaatannya telah berkembang untuk berbagai kebutuhan industri seperti parfum, aromaterapi, pengharum ruangan, kosmetik, hingga insektisida alami.
"Selain aromanya yang khas, kemenyan juga dikenal di industri parfum sebagai fixative alami yang efektif. Fungsinya membuat aroma parfum lebih tahan lama sekaligus memperhalus transisi lapisan aroma," ungkap Reni.
Menurutnya, pelibatan IKM sangat strategis karena mereka memiliki akses dekat terhadap bahan baku serta menggunakan teknik penyadapan tradisional yang menjaga kualitas resin.
"Kemenyan Indonesia dikenal berkualitas tinggi dan diminati pasar global, khususnya di India, Vietnam, China, Amerika Serikat, dan Prancis," tambahnya.
Data dari Trademap.org tahun 2024 mencatat:
- Ekspor getah alam, resin, dan oleoresin (termasuk kemenyan) mencapai USD 55,5 juta (43.685 ton)
- Ekspor produk hilirisasi seperti minyak atsiri dan turunannya mencapai USD 42,3 juta (1.776 ton)
"Angka ini menunjukkan bahwa nilai per ton produk hilirisasi jauh lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Artinya, hilirisasi kemenyan mampu memberikan nilai tambah signifikan dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global," jelas Reni.
Fokus Penguatan di Sentra Kemenyan Dunia
Langkah awal penguatan peran IKM dilakukan melalui koordinasi Ditjen IKMA dengan Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan (IHHP) serta dinas terkait di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, dua wilayah yang menyumbang 80% produksi kemenyan dunia.
Direktur IKM KSK, Budi Setiawan, menyampaikan bahwa koordinasi ini bertujuan untuk memetakan:
- Jenis tanaman
- Proses penyulingan
- Rantai pasok
- Pembinaan yang telah berjalan
"Dengan begitu, kami dapat mengidentifikasi aspek yang perlu diperkuat melalui program pembinaan Kemenperin," kata Budi.
Targetkan Ekosistem Hilirisasi Kemenyan Berbasis Nilai Lokal
Ke depan, Kemenperin akan melibatkan lebih banyak pihak untuk membangun ekosistem hilirisasi kemenyan yang berkelanjutan.
Pihak-pihak yang akan dilibatkan meliputi:
- Satuan kerja di lingkungan Kemenperin
- Kementerian dan lembaga terkait
- Pemerintah daerah
- Asosiasi industri dan pelaku usaha
"Dengan dukungan kebijakan yang tepat, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi IKM, pengolahan minyak atsiri dari kemenyan akan menjadi penggerak baru hilirisasi berbasis nilai tambah lokal yang siap menembus pasar global," tegas Reni.
Sebagai tambahan, kemenyan dari Tapanuli Utara telah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum pada tahun 2025, yang memberikan perlindungan hukum, pengakuan mutu, dan nilai ekonomi lebih besar bagi masyarakat penghasil.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf