Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Dibuka Menguat ke 7.979,32, Optimisme Stimulus Ekonomi Dorong Sentimen Pasar

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Dibuka Menguat ke 7.979,32, Optimisme Stimulus Ekonomi Dorong Sentimen Pasar
Foto: (Sumber: Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wpa)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, 16 September 2025, dibuka menguat sebesar 42,20 poin atau 0,53 persen ke posisi 7.979,32, seiring optimisme pasar terhadap peluncuran paket stimulus ekonomi oleh pemerintah.

Indeks saham unggulan LQ45 juga mencatat kenaikan sebesar 4,58 poin atau 0,57 persen, ke level 813,38.

Pelaku pasar menanggapi positif kembalinya investor asing dan rencana stimulus, serta pelemahan indeks dolar AS yang dapat menopang nilai tukar rupiah.

Sentimen Domestik dan Paket Stimulus 8+4+5

Dari dalam negeri, investor mencermati beberapa isu utama seperti rilis data Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia, peluncuran stimulus ekonomi tahun 2025, dan perkembangan ekonomi global, khususnya dari China.

Pemerintah secara resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi 8+4+5, yang terdiri dari:

  • 8 program akselerasi tahun 2025
  • 4 program pemerintah yang dilanjutkan pada 2026
  • 5 program penyerapan tenaga kerja

Untuk tahun 2025, delapan program akselerasi tersebut didukung oleh anggaran sebesar Rp16,23 triliun, dan diperkirakan akan mendapatkan apresiasi positif dari pasar dalam jangka pendek.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) tengah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan diperkirakan akan mempertahankan BI Rate di level 5 persen dalam pengumuman kebijakan pada Rabu, 17 September.

Data Ekonomi China dan Fokus Global pada The Fed

Dari kawasan Asia, data ekonomi China pada Agustus 2025 menunjukkan tanda-tanda pelemahan, dengan detail sebagai berikut:

  • Penjualan ritel tumbuh 3,4 persen year on year (yoy)
  • Produksi industri naik 5,2 persen (yoy)
  • Investasi aset tetap hanya tumbuh 0,5 persen (yoy)
  • Sektor properti anjlok 12,9 persen
  • Tingkat pengangguran meningkat menjadi 5,3 persen (yoy)

Di sisi lain, perhatian investor global tertuju pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan berlangsung Selasa dan Rabu, untuk menentukan arah suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

The Fed diproyeksikan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, ke kisaran 4,0–4,25 persen, meskipun masih terbuka kemungkinan penurunan sebesar 50 basis poin.

Bursa Global dan Regional Cenderung Positif

Pada perdagangan Senin (15/9), mayoritas bursa saham Eropa ditutup menguat:

  • Euro Stoxx 50 naik 0,94 persen
  • FTSE 100 Inggris turun 0,07 persen
  • DAX Jerman naik 0,21 persen
  • CAC Prancis naik 0,92 persen

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) juga menguat:

  • S&P 500 naik 0,47 persen ke 6.615,31
  • Nasdaq Composite naik 0,94 persen ke 22.348,75
  • Dow Jones naik 0,11 persen atau 220,42 poin ke 45.884,19

Pasar regional Asia pada pagi ini mencatatkan pergerakan beragam:

  • Nikkei Jepang naik 196,88 poin atau 0,44 persen ke 44.962,00
  • Shanghai turun 7,84 poin atau 0,19 persen ke 3.854,01
  • Hang Seng naik 38,44 poin atau 0,14 persen ke 26.476,55
  • Strait Times Singapura turun 3,42 poin atau 0,20 persen ke 4.334,94
Penulis :
Ahmad Yusuf