
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan baku bioetanol melalui proses ekstraksi glukosa, dalam upaya mempercepat transisi energi dan memperkuat ekonomi hijau di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, dan lembaga riset dalam menghadirkan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kolaborasi Strategis Dorong Inovasi Energi Terbarukan
Langkah ini dilakukan melalui kerja sama antara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menjelaskan bahwa kolaborasi ini turut menggandeng PT Rekayasa Industri dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai mitra strategis dalam pengembangan teknologi energi terbarukan.
"Kami sangat berkomitmen untuk mendukung pengembangan standardisasi serta layanan jasa industri yang dapat memacu transformasi sektor industri menjadi lebih berdaya saing sekaligus berwawasan lingkungan," ujarnya.
BBSPJIA memiliki fasilitas Pilot Plant Fraksionasi TKKS yang mampu mengolah limbah sawit menjadi bioetanol, glukosa, xylosa, lignin, serta produk turunan lainnya.
Kepala BBSPJIA Yuni Herlina Harahap menyebut fasilitas tersebut sebagai pusat riset dan pengembangan energi terbarukan berbasis limbah sawit.
Ia berharap teknologi ini akan mendorong lahirnya solusi bioenergi berkelanjutan yang dapat diterapkan di skala industri.
Bioetanol Sawit Jadi Bagian Ekonomi Sirkular dan Pasar Energi Global
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam menegaskan bahwa bioetanol dari limbah sawit bukan sekadar energi alternatif, tetapi juga bagian penting dari ekonomi sirkular.
"Kami sangat mengapresiasi peran dari BBSPJIA sebagai lembaga riset yang mampu menghadirkan solusi teknologi dan inovasi yang nyata untuk menghadapi tantangan energi masa depan," ujarnya.
Bob menambahkan bahwa teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan nilai tambah industri sawit, dan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar energi bersih global.
PT TMMIN menyatakan komitmennya untuk terus mendukung percepatan transisi menuju ekonomi hijau melalui pengembangan bioetanol berbasis limbah kelapa sawit.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan