
Pantau - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menjelaskan penyebab harga jual gambir asal Sumatera Barat di pasar internasional masih rendah meskipun menjadi komoditas unggulan.
Harga Gambir Belum Stabil di Pasar Global
Andi Amran menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand), Padang.
"Kenapa harga gambir kita masih rendah? Karena belum ada industri di sini sehingga harganya berfluktuasi," ungkapnya menanggapi pertanyaan mahasiswa terkait kerugian petani akibat harga yang tidak stabil.
Indonesia merupakan pemasok gambir terbesar di dunia dengan kontribusi 80 hingga 90 persen, mayoritas berasal dari Sumatera Barat.
Rencana Hilirisasi Gambir di Ranah Minang
Sebagai solusi, Kementerian Pertanian berencana membangun industri pengolahan lanjutan gambir di Sumatera Barat untuk memperkuat hilirisasi.
Mentan mengatakan sudah meminta Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Limapuluh Kota agar melakukan kunjungan ke China untuk mencari pabrik terbaik sebagai acuan pembangunan industri tersebut.
"Pemerintah Pusat siap membangun industri gambir di Sumatera Barat, sekarang tinggal komitmen kepala daerah mau atau tidak," ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menegaskan pentingnya penguatan hilirisasi gambir agar petani tidak sepenuhnya bergantung pada pasar global.
"Industri-industri dalam negeri kita sangat banyak, ditambah lagi keberhasilan Unand melakukan hilirisasi gambir. Saya rasa ini menjadi modal penting untuk melihat lebih jauh hilirisasi demi pembangunan di dalam negeri," kata Mahyeldi.
- Penulis :
- Shila Glorya